Banda Aceh — Kaukus Pantai Barat dan Selatan Aceh (KPBS) menilai pembangunan dan perbaikan irigasi di wilayah potensial pertanian lebih penting dari membangun jalur kereta api yang telah digagas sejak beberapa tahun lalu di provinsi itu.

“Membangun irigasi agar potensi pertanian di Aceh bisa bergerak lebih baik dari pada pemerintah mengeluarkan dana dan pikiran untuk menyelesaikan pembangunan rel kereta api di daerah ini,” kata juru bicara KPBS TAF Haikal di Banda Aceh, Rabu (01/08).

Hal tersebut disampaikan menanggapi pernyataan Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang meminta agar dana pembangunan kereta api dialihkan ke irigasi di provinsi itu.

“Kami sangat mendukung rencana dan gagasan yang disampaikan Gubernur Aceh untuk pengalihan anggaran pembangunan dari kereta api ke irigasi. Kita harapkan mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat daerah ini dan pemerintah pusat,” katanya menambahkan.

Apalagi, TAF Haikal menjelaskan, program pembangunan jalur kereta api yang dimulai sekitar tahun 2000 sebenarnya diputuskan dalam kondisi politik di Tanah Air yang lemah.

“Artinya, karena adanya tuntutan tokoh masyarakat agar Pemerintah Pusat membangun kembali jalur kereta api di Aceh, sehingga program tersebut sarat politisnya, bukan atas dasar hasil penelitaan dan kelayakan,” kata dia menambahkan.

Untuk membangun jalan saja, ia menjelaskan harus dilihat dari tingkat kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi daratnya.

Apalagi membangun jalur kereta api di pesisir timur itu memang dalam kondisi saat ini tidak dibutuhkan.

Oleh karena itu, Haikal menyatakan apa yang disampaikan Gubernur Aceh untuk mengalihkan dana pembangunan kereta api ke irigasi tersebut harus benar-benar menjadi prioritas pemerintahan Aceh.

“Untuk program pembangunan irigasi, saya juga mengharapkan pemerintah dapat melihat sisi kebutuhan, dan luas areal sawah produktif serta termasuk sumber airnya yang memadai. Jangan sampai irigasi ada, sawah tidak ada atau irigasinya ada namun debit airnya terbatas,” kata juru bicara KPBS itu. (ant)