Banda Aceh – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), mengimbau agar orang Aceh yang sudah hidup dalam kondisi damai menjadi pengusaha yang tangguh sebagaimana saudagar-saudagar Aceh masa lampau. Karena itu, ia mengajak masyarakat Aceh terjun menekuni dunia kewirausahaan.

Hal itu dikatakan JK saat berorasi ilmiah pada Dies Natalis ke-50 Universitas Syiah Kuala, di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Senin (12/9).

Untuk memajukan sebuah negara yang makmur, kata JK, dibutuhkan banyak wirausaha. Kewirausahaan harus menjadi hal utama, dan ia melihat negara maju sangat dipengaruhi dan ditandai dengan berkembangnya sektor swasta.

“Kemakmuran bangsa diciptakan oleh apa yang dilaksanakan pemerintah serta inovasi yang dihasilkan para entrepreneur,” ujar JK.

Dia menilai, dari dulu sebenarnya orang Aceh mempunyai kemampuan wirausaha cukup baik. “Beberapa puluh tahun lalu, hampir semua pengusaha nasional yang ada di Medan berasal dari Aceh,” kata JK yang mengenakan toga di atas podium.

Masih menurutnya, untuk maju suatu negara tak boleh hanya mengandalkan sektor sumber daya alam. Tetapi juga harus menumbuhkembangkan sektor sumber daya manusia.

Apabila sebuah negara hanya mengandalkan sumber daya alam, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama sumber alam tersebut akan habis.

“Kalau suatu negara maju dengan sumber daya alam, mestinya kita (Indonesia) akan lebih maju dibanding banyak negara-negara lain. Namun ternyata hari ini kita masih tertinggal jauh dari negara di sekitar kita,” ucapnya. Dia mencontohkan Jepang dan Korea yang dapat maju tanpa sumber daya alam melimpah.

Terkait dunia wirausaha, JK juga menyinggung masalah mental mahasiswa yang dalam beberapa tahun terakhir cenderung lebih tertarik menjadi pegawai negeri sipil ketimbang menekuni bidang kewirauhaan. Padahal, wirausaha dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.
Dikatakan, hal itu tidaklah cocok lagi dengan kondisi masyarakat era global yang sudah sarat persaingan.

“Apalagi pemerintah sudah memutuskan untuk moratorium penerimaan PNS. Jadi potensi yang paling besar setelah Anda tamat dari Universitas Syiah Kuala ini adalah membuka lapangan kerja untuk tempat bekerja sendiri dan orang lain,” kata Ketua PMI itu, ditujukan kepada para mahasiswa. [mbd]