Lhokseumawe — Sejumlah nelayan  budidaya ikan kerapu dan petani tambak di Gampong Banda Masen, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe mengeluh akibat air sungai yang sering kering dan berlumpur.

Hal ini terjadi setelah pembangunan waduk pembuang banjir (reservoir–red) tahun lalu. “Sekarang kami tidak  bisa berbuat apa-apa karena air sungai telalu dangkal dan berlumpur. Ribuan ikan milik saya juga  sering mati setelah pembangunan waduk,“ kata Idris, salah seorang pemilik keramba di Krueng Cunda, Lhokseumawe.

Hal yang sama juga dialami, Ibrahim Abdullah. “Sebelumnya usahanya saya terus berjalan setahun dua kali panen, namun sekarang ada yang berhenti usahanya, karena keramba saya tidak bisa berfungsi lagi dan terus menerus saya pada saat panen selalu gagal, jangankan untungnya modal pun tidak kembali,” keluhnya.

Ia berharap kepada Pemerintah Kota lhokseumawe melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) memperhatikan nasib mereka. Palagi pekerjaan budi daya ikan keramba sudah menjadi pekerjaan sebagian masyarakat Banda Masen.(nah)

Sumber: Pikiran Merdeka