Pidie – Akibat luapan Sungai Krueng Baro, sebanyak ribuan rumah di Kabupaten Pidie, Aceh, sejak dua hari terakhir terendam.
Kemudian sebuah bendungan irigasi teknis, ratusan meter tebing sungai dan badan jalan juga ikut rusak diterjang arus.
Kawasan paling parah diterjang banjir luapan itu adalah meliputi Kecamatan Sakti, Delima, dan Pidie. Di Desa Pante Aree, Kecamatan Delima, sebuah bendungan irigasi teknis yang mengaliri ribuan ha sawah sekarang hancur akibat diterjang arus banjir.
Pintu air untuk mengaliri ratusan lahan sawah sebelah barat irigasi jebol atau rusak total dihantam air bah itu.
Puluhan meter badan jalan yang menghubungkan Desa Pante Garot dengan ibu kota Kecamatan Delima juga hancur. Tokoh masyarakat Pante Aree Maimun menyebutkan sekitar 40 rumah warga desa itu terendam setingg berkisar 30 – 40 cm.
Unggas piaraan warga seperti ayam hanyut dihempas banjir luapan itu. Di Desa Ketapang Aree, Delima, satu rumah rusak diterjang tumpahan air sugai Krung Baro yang dikenal deras itu.
Di Desa Lhok Keutapang, Kecamatan Pidie, ratusan rumah Perumnas terendam genangan air setinggi berkisar 50 cm- 1 meter sejak dua hari terkhir. Pada Sabtu malam mereka harus berada di rumahnnya yang tergenang air hingga memasuki kamar tidur.
Hingga berita ini diturunkan tidak ada korban jiwa akibat banjir luapan tersebut. Luapan sungai Krung Baro itu karena hujan lebat terus-menerus di hulu Sungai Kawan, Kecamatan Tangse.
Padahal di kawasan lokasi banjir itu dalam beberapa hari ini tidak terjadi hujan deras.(mi)
Belum ada komentar