Lhokseumawe, Seputar Aceh – Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah melakukan aksi demontrasi di halaman kampus tersebut di Jalan Darussalam, Lhokseumawe, Selasa (3/11), sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan yayasan Muhammadiyah yang telah mengganti Ketua STIKes.
Mahasiswa juga mempertanyakan penggunaan uang bantuan dan dana pembangunan yang di kutip. Para pengunjuk rasa mengatakan, selama ini tidak ada proses transparansi dalam pengelolaan keuangan. Untuk itu mereka meminta kepada auditor yang sedang melakukan audit untuk melakukan publikasi terhadap penggunaan uang yang diperkirakan mencapai 1,5 Milyar.
Muhammad Nasruddin (21), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, kepada Seputar Aceh mengungkapkan, berdasarkan surat keputusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, mengantikan ketua STIKes lama dengan ketua baru secara mendadak. Keputusan tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa. Sehingga mereka menggelar aksi damai untuk mempertahankan ketua lama, Rahmat Suryadi.
“Kami menilai kinerjanya selama ini bagus. Menggapa tiba-tiba dari wilayah mengirim ketua baru,” kata Nasruddin.
Sebelum aksi damai digelar, sebelumnya para mahasiswa telah mengadakan rapat dan pengumpulan tanda tangan dukungan kepada ketua lama. “Dalam pertemuan itu kami juga sepakat mogok belajar bila aspirasi kami tidak dipenuhi,” jelas Nasruddin yang didampingi Al-Mauladi, anggota BEM STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.
Dalam orasi tersebut mereka juga membentang poster berisikan kecaman dan cemoohan kepada pejabat terkait di lingkungan yayasan yang dinilai telah menggunakan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe untuk kepentingan politik.
Ketua BPH Kota Lhokseumawe Mahli Ismail mengatakan, selama ini mahasiswa STIKes tidak
memahami proses pergantian ketua lembaga tersebut. Menurutnya, Rahmad Suryadi sudah dua tahun menjabat sebagai Ketua Sekolah Kesehatan milik Muhammadiyah itu. Jabatannya ditambah enam bulan dalam masa dua kali perpanjangan oleh DPW Muhammadiyah Aceh.
Sekarang ini pihak DPW menunjukkan ketua sementara STIKes, Nahrawi, untuk proses persiapan pemilihan ketua definitive. Meskipun demikian, proses belajar mengajar masih di bawah kendali ketua lama. “Kalau Dr Rahmat maju sebagai calon dalam pemilihan dipersilahkan, dan pihak yayasan tidak pernah sama sekali untuk menghambatnya, dan
ini sebagai proses demokrasi,” kata Mahli.
Sedangkan menyangkut dana pendidikan, pihaknya tidak mengetahui persis. “Saya meminta agar mahasiswa menunggu hasil audit tim dari Banda Aceh. Setelah itu baru kita mengetahuinya persoalan keuangan,” kata mantan anggota DPRD Aceh Utara itu. [sa-rza]
Belum ada komentar