ASYRAAF AZAHARI

ASYRAAF AZAHARITIDAK terasa bulan Ramadhan yang mulia ini terus berjalan dan hanya hitungan jari akan meninggalkan kita, namun kesempatan untuk memperoleh malam-malam terakhir sangat terbuka luas bagi kita yang sudah merencanakan untuk menjemput malam lailatul qadr (qadar).

Seperti kita tahu, malam lailatul qadr itu penuh dengan kebaikan dan keberkahan seluruhnya, selamat dari segala kejahatan dan keburukan apapun, setan-setan tidak mampu berbuat kerusakan dan kejahatan sampai terbit fajar di pagi harinya.

Jika ditanya apa tanda-tanda malam itu lailatul qadr? Kita bisa mengutip seperti apa yang pernah Rasulullah jelaskan dalam beberapa riwayat.

“Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadr: “Malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin, matahari terbit (di pagi harinya) dengan cahaya kemerah-merahan (tidak terik)”. (HR Ath Thayalisi)

Juga hadits Jabir bin Abdillah, ia berkata: “Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya aku pernah diperlihatkan (bermimpi) Lailatul Qadr. Kemudian aku dibuat lupa, dan malam itu pada sepuluh malam terakhir. Malam itu malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin”. (HR Ibnu Khuzaimah)

Sementara itu, Ubadah bin Ash Shamit juga berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu”. (HR Ahmad)

Adapun keutamaan dari lailatul qadr, seperti tersebut dalam firman Allah SWT yang menerangkan dalam Surat Al Qadr ayat 3 dan 4. “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril”.

Maka dari itu, pada malam tersebut kita sangat diharapkan untuk tidak lalai dengan pekerjaan duniawi melainkan harus menjemputnya dengan berbagai amalan yang bisa kita lakukan, seperti i’tikaf, berdo’a, dan shalat.

Seperti hadist yang diutarakan oleh Aisyah, “Sesungguhnya Nabi melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelahnya. (HR Al Bukhari)

Ibnu Katsir berkata: “Dan sangat dianjurkan (disunnahkan) memperbanyak doa pada setiap waktu, terlebih lagi di bulan Ramadhan, dan terutama pada sepuluh malam terakhir, di malam-malam ganjilnya”.

“Aku (Aisyah) bertanya: “Wahai, Rasulullah. Seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadr, doa apa yang aku katakan?” Beliau menjawab: “Katakan: Ya, Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf. Maka, maafkan aku”. (HR Ibnu Majah)

“Dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Al Bukhari)

Semoga kita bisa terus menghidupkan malam-malam Ramadhan yang penuh berkah ini dan jangan pernah jemu untuk selalu berdoa dan meminta kepadaNya, memohon taufiqNya agar kita diberi kemudahan dalam ketaatan kepadaNya, diberi kesempatan untuk dapat menuai pahala dariNya dengan berpuasa dan qiyamul lail dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan ini.[]