SEPERTI jutaan muslim di seluruh dunia, umat Islam di Glasgow –ibu kota Skotlandia– punya cara sendiri memeriahkan Ramadhan.

“Ramadhan selalu kami manfaatkan untuk mempromosikan integrasi dengan masyarakat sekitar,” ujar Mohammed Ishaz, asisten imam di Masjid Al Furqan di Carrington Street kepada Daily Record.

“Alhamdulillah, warga sekitar menghormati. Seluruh Muslim juga terlibat,” tambahnya.

Salah satunya melalui sesi diskusi sebelum berbuka. Diskusi melibatkan warga non-Muslim sekitar. Kegiatan lainnya adalah dakwah lewat Radio Ramadhan. Stasiun radio berdiri tahun 1996. Aktif hanya saat Ramadhan, dan kini memiliki 200 relawan.

Skotlandia adalah rumah bagi 500 ribu Muslim. Mereka berasal dari berbagai latar belakang; Pakistan, India, dan Timur Tengah. Jumlah ini kurang dari satu persen dari populasi, namun kelompok agama minoritas terbesar.

Ada 30 masjid di sekujur Skotlandia. Semuanya aktif, dan memiliki berbagai kegiatan serta melayani seluruh Muslim.

Haq Nawaz Ghani, Muslim Pakistan, telah 30 tahun menetap di Glasgow. Ia aktif di Masjid Al Furqan, dan kini menjadi asisten imam.

Menurutnya, puasa di Skotlandia memang panjang, yaitu 19 jam, tapi tidak haus. Berbeda dengan di Pakistan yang kering dan membuat orang dehidrasi. (inilah)