Beijing — Sebuah jajak pendapat menunjukkan, lebih dari 80 persen orang Cina tidak memandang negara mereka sebagai suatu “kekuatan dunia”.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh koran The Global Times, menanyai 1,404 responden dari tujuh kota besar, termasuk Beijing dan Shanghai, mendapati 82,3 persen orang yang disurvey berpendapat, Cina belum meraih status negara adikuasa.

Ketika ditanya apa yang merupakan “event paling signifikan yang membantu mengangkat status internasional Cina” di tahun 2012, 44,6 persen responden menyebut saat ketika Angkatan Laut Cina mendapatkan kapal induk yang pertama, Liaoning.

Bekas kapal Sovyet itu mulai beroperasi pada bulan September dan merupakan simbol kekuatan militer Cina yang semakin besar.

Tapi koran itu mengutip Zhu Feng, seorang dosen School of International Studies di Peking University yang mengatakan, Beijing sebagai suatu kekuatan dunia tidak berkaitan dengan berapa kapal induk yang dimilikinya, tapi lebih tentang citra yang rendah hati, elegan dan konfiden di pentas global.

Dalam survey itu, 54 persen responden mengatakan, Cina sudah hampir menjadi suatu kekuatan dunia, sedangkan 53 persen merasa positif tentang hubungan Cina-AS.

Sekitar 57 persen menyebut Cina sebagai “negara favorit” mereka, dengan Amerika Serikat di tempat kedua.

“Memang menggembirakan melihat patriotisme yang semakin besar dan pengakuan di kalangan orang Cina terhadap tanah air mereka, tapi tidak dapat dibantah bahwa AS memiliki daya tarik besar bagi sementara orang,” kata Zhu.

“Misalnya, AS lebih baik dalam demokrasi dan penegakan hukum.”

Sebagian besar responden mempunyai pandangan yang suram tentang masa depan hubungan dengan Jepang, negara yang terlibat sengketa wilayah dengan Cina.

Survey itu mendapati, hampir 70 persen menyebut nasionalisasi Jepang atas pulau-pulau yang disengketakan sebagai “event global paling signifikan di tahun 2012”.

Jajak pendapat jarang dilakukan di Cina, dimana Partai Komunis mencela ide-ide dari apa yang dinamakannya demokrasi “gaya Barat”. (ABC Radio)