Langsa, Seputar Aceh – Pemerintah Kota Langsa dan investor asal Malasyia, Papilla SDN BHD, akan membangun pelabuhan ekspor dan impor (Eksim) di kawasan Kuala Langsa, terutama di areal yang saat ini masih dikuasai Kopalmas.

Muhammad Syahril, Ketua Badan Percepatan Pembangunan Pelabuhan Kuala Langsa yang juga menjabat Asisten II Pemerintahan Kota Langsa, Kamis (1/10), usai menghadiri pertemuan perdana dengan para investor dari Papilla SDN BHD, mengatakan pihaknya sudah memaparkan proyeksi ekspor komoditi yang akan menjadi unggulan.

“Kami memaparkan bahwa barang yang diekspor nantinya yakni berbagai komiditi pertanian, termasuk minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan hasil tambang,” paparnya.

Menurut Syahril, barang yang akan diekspor ke luar negeri tersebut berasal dari sembilan kabupaten atau kota di Aceh. Masing-masing daerah telah membuat komitmen kerja sama dengan Pemerintah Kota Langsa, untuk mengirimkan hasil alam melalui Pelabuhan Kuala Langsa. “Sembilan daerah tersebut, yakni Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Bireuen, Sigli, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Langsa sendiri,” katanya.

Usai pertemuan itu, para investor kembali lagi ke Malaysia dan membuat kesepakatan dengan investor lainnya di luar negeri.

Mengenai status tanah seluas 125 hektare untuk pembangunan pelabuhan ekspor impor yang kini masih dikuasai Kopalmas, Syahril mengemukakan hal itu tergantung Walikota Langsa Zulkifli Zainon dalam menyelesaikannya dengan pihak Kopalmas. [sa-smi]