Sydney — Tim dokter di pusat pemrosesan pencari suaka Australia di Nauru khawatir tentang kondisi seorang tahanan Iran yang telah mogok makan selama 31 hari.
Dokter dilaporkan memperingatkan, ia akan segera mengalami kegagalan organ tubuh yang penting dan meminta agar ia dipindahkan ke rumah sakit Nauru.
Sekitar 200 orang pencari suaka di Nauru saat ini sedang melancarkan aksi mogok makan, sebagian besar kini memasuki hari ke-12 tanpa makanan.
Ian Rintoul dari Refugee Action Coalition mengatakan kepada Radio Australia, Senin (12/11), ia telah berbicara kepada sebagian pencari suaka dan semakin banyak dari mereka yang merasakan sakit.
“Mereka menderita sakit punggung, diduga karena sakit pada ginjal, sakit perut, dan banyak yang merasa pusing,” katanya.
Ditambahkannya, hanya 15 orang yang melapor ke rumah sakit di pulau itu, dan beberapa orang telah menghentikan protes pada hari Minggu.
Departemen Imigrasi Australia mengatakan, jumlah pencari suaka yang terlibat protes semakin banyak. (ABC Radio Australia)
Belum ada komentar