Gas Arun (Ist)
Gas Arun (Ist)

PT Pertamina (Persero) akan mulai memasok gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan industri di wilayah Aceh dan Sumut pada November 2014.

Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Rabu mengatakan, saat ini, pihaknya terus mempersiapkan sejumlah infrastruktur yang akan memasok gas di kedua provinsi tersebut.

“Pada November 2014, semua fasilitas mulai beroperasi, sehingga kebutuhan gas di Aceh dan juga Sumut khususnya Medan akan terpenuhi,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini, pihaknya tengah membangun dua fasilitas yang dilakukan secara paralel untuk memenuhi kebutuhan gas di Aceh dan Sumut yakni proyek terminal regasifikasi Arun, Aceh dan pipa Arun-Medan.

Ali mengatakan, progres proyek regasifikasi Arun sudah sampai tahap penetapan keputusan investasi akhir (final investment decision) pada Februari 2013.

Selanjutnya, sejak Maret 2013, PT Rekayasa Industri (Rekind), selaku kontraktor regasifikasi Arun, telah memulai tahapan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC).

Pekerjaan EPC senilai 80 juta dolar AS akan dilakukan Rekind hingga 19 bulan mendatang atau selesai September 2014.

“Setelah EPC, akan dilakukan ‘start up’ dan ‘commissioning’ selama tiga bulan, sehingga diharapkan November 2014 sudah beroperasi komersial,” paparnya.

Ia melanjutkan, proyek kedua yang tengah disiapkan adalah pipa gas yang menghubungkan terminal regasifikasi Arun hingga Medan.

Proyek sepanjang 370 km dengan nilai 550 juta dolar AS akan dilakukan PT Pertamina Gas, anak usaha Pertamina.

Menurut dia, Pertamina Gas akan menetapkan pemenang kontraktor EPC pada April 2013.

“Pipa gas dari Arun ke Medan tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2014 sehingga langsung terintegrasi dengan fasilitas terminal regasifikasi Arun,” tuturnya.

Ali menambahkan, kedua fasilitas tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan gas di Aceh dan Sumut yang diperkirakan sekitar 420 MMSCFD hingga 2020.

Menurut dia, tanpa adanya penambahan infrastruktur baru itu, maka pasokan gas ke Aceh dan Sumut maksimal 224 MMSCFD yang selanjutnya akan turun hingga habis pada 2018.

“Karenanya, proyek regasifikasi Arun dan pipa Arun-Medan memiliki peran penting,” tukasnya.

Proyek terminal regasifikasi Arun akan memanfaatkan fasilitas kilang LNG Arun yang akan berhenti operasi pada 2014 karena ketiadaan pasokan gas.

Pasokan gas akan berasal dari kilang LNG dalam negeri antara lain Tangguh, Papua dan Bontang, Kaltim. (ant)