Seputaraceh

Shalat Ied di Michigan Terpaksa Dilakukan 5 Kali dalam Sehari

Shalat Ied di Michigan Terpaksa Dilakukan 5 Kali dalam Sehari
Shalat Ied di Michigan Terpaksa Dilakukan 5 Kali dalam Sehari

Shalat (Foto indonesian.iloveallaah.com)SHALAT Ied di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, terpaksa harus dilakukan lima kali berturut-urut dalam sehari. Diperkirakan umat Islam yang mengikuti shalat di hari Idul Fitri itu membeludak hingga 7000 orang. Akibatnya, Islamic Center of America di kota Dearborn, kewalahan menampungnya dan terpaksa menggilir mereka yang akan menyelenggarakan shalat.

“Kami harus menyelenggarakan shalat Ied lima kali karena pada kesempatan suci ini lebih dari 7000 orang datang beribadah dan merayakan akhir Ramadhan di Center ini,” kata Imam Hassan Wazwini, presiden Islamic Center of America di Dearborn, sebagaimana dikutip dari Voice of America, Jum’at (9/8).

Idul Fitri jatuh pada 8 Agustus di Amerika Serikat. Sebagaimana di belahan bumi lainnya, Idul Fitri dirayakan dengan shalat bersama dan saling mengunjungi keluarga.

Di Negeri Paman Sam ada 1,2 juta umat Muslim. Mereka menunaikan shalat Ied dengan berbagai cara, termasuk bersembahyang di hotel, seperti di negara bagian Virginia.

“Shalat Ied di sini dihadiri oleh umat Muslim dari lebih 40 latarbelakang kebangsaan. Keberagaman semacam ini tidak pernah ada di mana pun kecuali di Mekkah ketika menunaikan ibadah haji,” kata Esam Omeish, pemimpin umat di Virginia.

Sejak tahun 1992, Presiden Amerika Serikat secara resmi selalu menyampaikan selamat Idul Fitri kepada warga AS yang beragama Islam. Tahun 2011, kantor pos AS juga menerbitkan prangko bergambar suasana Idul Fitri.

“Ketika Presiden sebuah negara besar memahami bahwa sebagian rakyatnya berpuasa dan dapat berbagi perasaan bersama mereka, itu merupakan pertanda bahwa mereka merasa disambut di negara itu,” kata Imam Khouj tentang tradisi mengucapkan selamat Idul Fitri Presiden AS.

“Hal yang sama dirasakan Sami Elenazi yang berkebangsaan Arab Saudi tetapi baru saja menjadi warga negara AS. “Walau saya pendatang baru di negeri ini, saya merasa seperti di kampung halaman ketika merayakan berakhirnya Ramadhan,” tutur dia. (jaringnews.com)

Belum ada komentar

Berita Terkait