Sigli – Pihak rekanan mempertanyakan pengadaan sepeda motor untuk 730 Keuchik di Pidie. Protes itu dilakukan karena pihak panitia tender menetapkan harus jenis sepeda motor tertentu, sementara dalam dokumen pelelangan tidak dicantumkan merek, melainkan spesifikasinya saja.
Dengan pagu anggaran sebesar Rp8,3 miliar, pengadaan hanya untuk satu merek saja, tidak boleh dengan merek lain, sementara spesifikasi dan harga sama. Rekanan menilai kebijakan panitia tender tidak memiliki dasar, dan terkesan sengaja dikondisikan demikian.
“Kami sangat kecewa dengan sikap panitia tender yang menetapkan satu merek sepmor saja. Padahal banyak merek lain, selain merek yang ditetapkan panitia dengan spesifikasi yang sama, harganya juga sama bahkan bisa lebih murah serta garansinya lebih lama,”sebut seorang staf dealer sepmor di Pidie yang tidak bersedia disebutkan manaya, Selasa (13/4/2010).
Hal itu ditanggapi Kepala Dinas Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Pidie, Amiruddin, kemarin. Katanya tender yang dilakukan panitia sudah sesuai dengan keputusan dan tidak mengada-ada.
Keputusan terhadap merek dan spesifikasinya telah melalui mekanisme dan ketetapan dan tidak bisa diubah oleh panitia tender. Kepada rekanan diharapkan bisa mengerti.
Hingga kini sudah ada 10 perusahaan yang telah mendaftar. “Dalam hal ini kita tidak diskriminatif, siapa saja perusahaan boleh ikut mendaftar, yang terpenting sesuai dengan dokumen pelelangan yang telah ditetapkan baik merek maupun spesifikasinya,” sebutnya.
Amiruddin menerangkan, sepmor tersebut nantinya akan diserahkan kepada 730 Keuchik sebagai kendaraan operasional Gampong untuk mempercepat proses pelayanan terhadap masyarakat.(*/ha/zuk)
Belum ada komentar