Ambon — Meski hujan mengguyur Kota Ambon namun tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk mengunjungi pameran yang ada di Lapangan Galunggung Batu Merah Ambon dalam rangka memeriahkan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIV dan Expo Maluku.

Tidak tanggung-tanggung hampir 178 stan disediakan Pemerintah Provinsi Maluku. Stan yang ada sangat beragam dari mulai pernak-pernik MTQ hingga jajanan anak. Kemeriahan pun tak dapat ditolak karena yang ikut serta dalam pameran tesebut dari 33 provinsi seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua.

Warga dari bermacam-maam suku, agama dan golongan berbaur untuk melihat-lihat produk buatan nusantara. Tak ayal jalan menuju lokasi pameran pun macet sekitar dua kilometer. Namun pihak kepolisian dibantu oleh masyarkat bisa memperlancar arus lalulintas.

“Kami sangat senang dengan adanya pameran ini, produk yang dijual bermacam-macam, beberapa barang bahkan tak pernah kami temukan sebelumnya, harganya pun relatif murah,” kata salah seorang pengunjung pameran, Josep (27) di Galunggung Ambon, Selasa (12/6).

Pameran ini dibuka Menteri Agama RI Suryadarma Ali, 7 Juni kemarin. Rencananya pameran akan berlangsung hingga 13 Juni 2012.

Stan pameran bukan hanya diisi oleh karya pembangunan pemerintah saja, tetapi juga diisi oleh berbagai produk usaha kecil menengah. Bahkan banyak stan yang khusus menjual berbagai aksesoris MTQ sebagai cendera mata, seperti baju kaos MTQ XXIV di Maluku.

Misalnya saja, stan milik Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Stan ini memamerkan berbagai produk kacang-kacangan endemic daerahnya seperti kacang hijau, kacang kuning, yang terdiri dari dua jenis, kacang merah dan kacang hitam, ada juga beras kentan merah.

Sementara stan Kepulauan Riau menampilkan berbagai produk unggulan khas daerah mereka seperti batik gonggong, aneka kerajinan yang terbuat dari kulit kerang, dan lain-lain. Provinsi Kepulauan Riau sekaligus mempelajari berbagai hal terkait dengan pelaksanaan MTQ Nasional, karena pada tahun 2014 Provinsi Kepulauan Riau akan menjadi tuan rumah even sejenis.

Sedangkan stan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyedian pamplet, buku dan cd E-religius yang dibagikan secara gratis kesetiap pengunjung yang mampir di Kemenkominfo. Rata-tara pengunjung yang mendatangi stan Kemenkominfo adalah para pelajar dan mahasiswa yang ingin mendapatkan pengetahuan dan informasi.

Pengunjung dan peserta berbaur dalam keceriaan, mereka seakan menitip harapan agar kedepannya diadakan kembali pameran-pameran serupa yang lebih besar dan beragam lagi. Faedahnya langsung terasa sekaligus mengurangi dampak sosial masyarakat akibat konflik antar agama tahun 1999 lalu. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini warga menjadi rukun. (BIPNews)