Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan “Surabaya Kota Peduli Perempuan” setelah sebelumnya telah berhasil mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari pemerintah pusat.

Peresmian yang digelar di Balai Kota Surabaya, Rabu, tersebut dihadiri Staf Ahli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Emmi Rahmawati.

Emmi yang saat itu mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menilai Surabaya memiliki inovasi dalam program-programnya untuk mewujudkan Kota Peduli Perempuan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.

Emmi memberi apresiasi terhadap banyaknya pelatihan keterampilan yang digelar oleh Pemkot Surabaya, khususnya bagi ibu rumah tangga. Menurutnya, pelatihan ini mampu mendorong perempuan untuk menciptakan suatu peluang usaha.

Emmi juga terkesan dengan program Pahlawan Ekonomi Surabaya, suatu program terpadu bagi para pelaku UMKM khusus perempuan. “Buktinya, Pahlawan Ekonomi mampu melahirkan beberapa sentra usaha di antaranya sentra jajanan pasar di Rungkut Kidul, sentra batik di Kelurahan Made, kerajinan enceng gondok di Kelurahan Kebraon, dan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, selama ini program-program Pemkot Surabaya memang banyak berpihak pada pemberdayaan perempuan.

“Saat ini, kami mewajibkan pendidikan 12 tahun bebas uang SPP serta menyediakan jatah tempat 5 persen bagi anak kurang mampu masuk sekolah negeri tanpa tes. Sedangkan di bidang ekonomi, Pemkot menyelenggarakan berbagai pelatihan usaha, termasuk di dalamnya pelatihan manajemen dan produksi,” katanya.(ant)