Tuniasia — Inilah akibat lanjut dari jatuhnya pemerintahan Islam di Timur-tengah yang disponsori negara-negara Zionis.

Yang muncul kemudian adalah aksi-aksi anti nilai-nilai Islam, karena tujuan utama penghancuran pemerintahan Islam yang dinilai ‘otoriter’ adalah kekuasaan syaitanisme. Setelah Irak, Mesir dan Libya serta Syria, kini Tunisia mulai digoyang.

Amina Tyler, 19 beberapa waktu lalu membuat aksi demo telanjang bulat dengan mentato dadanya dengan tulisan Arab berisi tulisan ‘Tubuh saya adalah hak milik saya’, lalu memajang fotonya di Facebook.

Gara-gara aksi itu, maka kaum ulama salafi Tunisia marah dan menjatuhi Amina vonis “sebaiknya Amina dihukum rajam sampai mati”.

Menurut koran Tunisia Assabahnews, seorang ulama salafi, Adel Almi, yang mengepalai Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, mengatakan, “Menurut hukum Allah, dia layak mendapat 80 sampai 100 cambukan, tapi apa yang dia lakukan bahkan bernilai jauh lebih dari itu. Lebih layak dihukum rajam sampai mati.”

Namun, kemarahan para ulama salafi itu, justru disambut dengan kutukan keras oleh para pembela “pseudo” hak asasi, yang justru berencana akan menggelar aksi pada 4 April nanti, untuk menentang para ulama salafi.

“Kita akan menuju Musim Semi Arab Baru yang memuja kebebasan sejati, kebebasan tanpa mullah dan khalifah, hal seperti itu, akan datang ke Tunisia!”, demikian tekad para pseudo hak asasi, ingin mengganti nilai-nilai Islam di dunia Arab menjadi kebebasan ala zaman jahiliyah. (pelitaonline.com)