San Francisco — Sepekan ini, harga emas naik 1,6% menyusul data terbaru dari China dan Amerika Serikat yang mengindikasikan permintaan investor. Namun, perak mencatat kenaikan terbesar di antara logam utama, mencapai 5%.

Emas untuk pengiriman Februari, Sabtu (19/1) dini hari tadi, tergelincir US$ 3,80, atau 0,2%, ke level US$ 1.687 per onsdi divisi Comex New York Mercantile Exchange karena penguatan dolar AS.Sedangkan untuk sepekan, harga emas naik 1,6%.

Emas berada di level US$ 1.690,80 per onspada Jumat dini hari kemarin, penyelesaian tertinggi sejak 17 Desember. Logam kuning menguat setelah indikator menufaktur Philadelphia The Fed mengecewakan beberapa investor, dan memicu aksi beli terkait save haven.

Sementara harga perak, mencatat kenaikan terbesar selama sepekan di antara logam utama, naik 5%. Pada Sabtu (19/1/2013) dini hari tadi, harga perak untuk kontrak Maret ditutup naik 12 sen, atau 0,4%, ke level US$ 31,93 per ons. Angka ini naik dari posisi perak akhir pekan lalu di US$ 30,41.

The US Mint, mengatakan koin perak dalam jumlah besar (bullion) terjual habis. Aksi buru perak ini karena investor bertaruh pada permintaan yang lebih tinggi untuk logam industri.The US Mint adalah lembaga di bawah Kementerian Keuangan AS yang secara rutin memproduksi koin untuk Amerika, yang digunakan untuk perdagangan.

The US Mint, dalam catatan yang dikirim ke distributor resmi mengatakan sementara ini telah menjual habis koin American Eagle Silver Bullion 2013 dan menghentikan penjualan. Mint juga mengatakan, bahwa penjualan akan dilanjutkan sekitar Senin (28/1/2013) dua pekan mendatang.

“Langkah Mint AS ini terkait dengan musim dan penciptaan perubahan tanggal di atas pasar, bukan kepanikan massal oleh investor ritel,” kata Jon Nadler, analis senior di Kitco Metals.

Namun, beberapa analismelihat indikasi optimistis untuk peraktahun ini. Misalkan saja Chintan Karnani, analis bullion di New Delhi. Menurutnya, investor menilai, perak akan mengungguli emas pada 2013, dalam hal pengembalian investasi, yang berarti permintaan yang lebih besar untuk semua bentukperak.

“Tren ini akan berlanjut kecuali jika ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan global akan berada di bawah ekspektasi,” ujarnya.

Paul Mladjenovic, pengarang buku Precious Metals Investing for Dummies, mengatakan perak memiliki peluang bagus tahun ini untuk menerobosUS$ 50 per ounce dan menjadikan level harga tersebut sebagai support (batas terbawah). (inilah.com)