Tari Saman (Foto Rahmad Kelana)SKONTINGEN Duta Seni Budaya Indonesia terdiri atas para penari, pemusik, ofisial dari SMP Labschool Kebayoran, SMP Annisa, SMP Avicenna, SMAN 78 Jakarta, SMA Tarakanita dan SMA Charitas tampil di Brandenburg Folklore Festival, Jerman baru-baru ini.

Tergabung dalam misi budaya ‘Swarna Nusantara’ yang dipimpin Ny. Dina Bayundani, kontingen itu menampilkan empat tarian yang dinamis yakni Ratoeh Jaroe, Genjring Party, Gong Enggang dan Cente Manis pada 27 Juni hingga 1 Juli 2013, kata panitia di Jakarta, Rabu (24/07), seperti dilansir dari ANTARA.

Kontingen misi budaya yang berjumlah 28 orang, terdiri atas 23 penari/pemusik dan lima ofisial mempertunjukkan kebolehan mereka di wilayah dekat kota Berlin. Kegiatan festival tari tradisional ini bersamaan dengan perayaan festival bunga mawar (Rosengarten Festtage 2013) yang ke-100 tahun dan dipusatkan di Brandenburg.

Kontingen itu diterima di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin dan disambut dengan acara makan siang bersama di kantor perwakilan RI itu.

KBRI Berlin memberikan apresiasi kepada kontingen dalam memperkenalkan budaya Indonesia di panggung ‘folklore festival’ di Jerman dan juga dua stafnya mendampingi kontingen Indonesia selama kegiatan.

Penampilan kontingen Indonesia mendapat sambutan meriah dan mendapat peliputan dari media TV dan media cetak di Brandenburg dan Berlin.

Indonesia merupakan satu-satunya peserta dari kawasan Asia.

Kontingen Indonesia juga tampil di panggung festival di Forst, Luebbenau dan Burg. Para walikota dari tiga kota tersebut turut menyaksikan penampilan tarian tersebut yang memukau para penonton dan mendapat sambutan sangat meriah ketika melakukan arts performance di panggung festival.

Peserta festival merupakan kelompok-kelompok penari dan pemusik tradisional yang berasal dari 14 negara terdiri atas Belarusia, Georgia, Jerman, Belanda, Indonesia, Irlandia, Italia, Montenegro, Polandia, Skolandia, Serbia, Slowakia, Turki dan Latvia.

Kontingen Indonesia juga menampilkan dan memperkenalkan produk-produk tradisi Indonesia seperti batik, wayang, angklung dan aksesoris pada pavilion yang disediakan oleh panitia. Kegiatan ini disiapkan secara mandiri oleh tim yang menaungi dan membimbing para penarik dan pemusik.

Di sela kegiatan festival, kontingen Indonesia mengunjungi beberapa tempat menarik di sekitar Brandenburg dan Berlin. Selepas kegiatan folklore festival, kontingen misi budaya melanjutkan perjalanan ke Hannover, Amsterdam, Den Hag, Brussel dan Paris. Kontingen misi budaya telah kembali ke Tanah Air dan tiba 8 Juli 2013. (ant)