Banda Aceh  – Pemerintah Aceh akan membangun jalan bebas hambatan (Highway) yang menghubungkan Banda Aceh – Medan. Keseriusan realisasi pembangunan itu dibuktikan dengan terbentuknya tim pengarah pembangaunan highwayyang diketuai Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh, Muhyan Yunan.

“Dunia tanpa jalan raya tidak akan pernah berkembang, itu sudah dibuktikan seluruh negara. Untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian di Aceh, highway sangat diperlukan,” kata Muhyan Yunan, Sabtu (17/4/2010) kepada wartawan usai membuka Rapat Kerja Daerah Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) di Banda Aceh.

Terkait dengan pembebasan lahan, Muhyan mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan identifikasi dan inventarisasi terhadap sejumlah lahan yang terkena jalur pembangunan highway. Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat menggelar rapat guna mempercepat pematokan.

“Karena mungkin ada lahan – lahan yang tidak perlu untuk dibebaskan,” ujarnya.

Pada pembangunan highway ini, Dinas Bina Marga akan berusaha meminimalisir penggunaan wilayah pemukiman masyarakat, mulai dari Banda Aceh hingga ke wilayah berbatasan dengan Sumatera Utara.

Muhyan mengakui beberapa calon investor sudah tertarik menangani pembangunan ini, seperti Jerman, Belanda, dan Korea Selatan. Namun pihaknya belum memutuskan siapa yang nantinya akan mengerjakan proyek tersebut.

“Banyak investor berminat, tapi kita belum tahu mana yang paling serius. Kita persiapkan dulu lahannya dan jika ini sudah clear, maka baru kita sampaikan kepada para calon investor,” paparnya.

Saat ditanyai biaya yang dihabiskan untuk pembangunan jalan bebas hambatan dengan standar Asian high way sepanjang 400 Kilometer tersebut, Muhyan tidak menjelaskan secara pasti angka nominalnya. “Biaya dibutuhkan cukup tinggi, sehingga harus melibatkan investor,” katanya. (*/ha/mrz)