Banda Aceh – Yayasan Leuser Internasional (YLI) berencana pembangunan Kebun Raya Leuser di Desa Teget, Kecamatan Pintu Rime, Bener Meriah.

Luas kebun raya itu diperkirakan mencapai 150 hektar berada di kawasan areal penggunaan lain yang berjarak 30 kilometer di luar batas Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).

Direktur Program YLI Prof. Yuswar Yunus di Banda Aceh, Kamis (11/3/2010) mengatakan wacana pembangunan kebun itu telah disetujui Pemerintah Aceh dan Pemerintah Bener Meriah.

“Pemerintah Aceh dan Pemkab Bener Meriah telah memberikan dukungan penuh terhadap proses pembangunan Kebun Raya Leuser,” katanya.

Apalagi, sebutnya Gubernur Aceh telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang pembentukan tim Pembangunan Kebun Raya Leuser di Aceh yang melibatkan YLI dan sejumlah dinas terkait. Sedangkan Pemkab Bener Meriah telah menyediakan lahan di perbatasan dengan Kabupaten Bireuen.

Ia mengatakan, pembangunan Kebun Raya Leuser ini dirancang bersama dengan melibatkan pihak Kebun Raya Bogor. Saat ini di Indonesia terdapat 13 kebun raya yang tersebar di sejumlah provinsi.

Aceh memiliki kawasan hutan yang cukup luas dan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sudah saatnya membangun sebuah kebun raya yang akan menjadi miniatur hutan Aceh yang menyimpan koleksi tumbuhan-tumbuhan yang hidup di hutan Aceh.

Pada tahap awal ini YLI bertindak sebagai inisiator. Hingga saat ini YLI bersama tim bentukan dari Bupati Bener Meriah telah melakukan survei untuk lokasi kebun raya.

Selanjutnya bupati akan mengeluarkan surat penunjukan dan pengukuhan kawasan. Dalam waktu dekat sebuah master plan Kebun Raya Leuser akan dibuat bersama dengan tim teknis dari Kebun Raya Bogor.

YLI berencana menanggung biaya survei awal, pembuatan masterplan dan pembuatan AMDAL. Sedangkan pekerjaan fisik akan dikerjakan oleh pihak pemerintah daerah.

Upaya merintis pembangunan kebun raya juga pernah dilakukan bersama Kebun Raya Bogor pada  1997. Sebuah survey telah dilakukan di Keudah Kabupaten Gayo Lues, dan di Manggamat, Kabupaten Aceh Selatan. Pemilihan Bener Meriah sebagai lokasi kebun raya mempertimbangkan akses transportasi dan kesiapan pemerintah daerah.

“Kebun Raya Leuser disiapkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Aceh dan sarana pariwisata,” katanya. (*/ha/cqi)