Aceh Besar – Pasca penangkapan sekolompok pria yang diduga teroris, dianggap menyulutkan kedamaian yang tengah bersemayam di bumi Aceh. Karena itu ‘Serambi Mekkah’ itu diminta untuk tidak diganggu dengan hal-hal yang merugikan.

“Aceh merupakan sebuah daerah yang sangat plural, bisa menerima beragam orang, tapi kuncinya tolong daerah ini jangan diganggu,” tutur Wakil Ketua MPR Farhan Hamid di Jantho, Aceh Besar, Jumat (26/2).

Farhan Hamid yang didampingi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Mawardi Ali, mengaku risau mendengar daerahnya ada kelompok bersenjata yang diduga jaringan teroris. “Saya risau mendengar itu. Karenanya, setiba di bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang langsung ke Jantho dan bertemu Kapolres Aceh Besar AKBP Agus Susanto untuk mendapatkan informasi dari lapangan,” ujarnya.

Karena itu, ia berharap Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Kapolda Irjen (Pol) Aditya Warman dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Hambali Hanafiah, serta seluruh elemen masyarakat harus Mencermati masalah tersebut dengan baik.

“Masalah itu perlu dicermati dengan baik. Kehati-hatian itu perlu tetapi jangan terlalu cepat curiga,” imbuh Farhan.

Mengenai penangkapan sejumlah orang bersenjata oleh polisi di pegunungan kawasan Jalin, Jantho, Aceh Besar, Farhan menyakini itu bukanlah teroris. Namun hanya sekelompok orang yang ingin mengganggu kedamaian Aceh.

Aceh, menurut dia, bukan wilayah yang mudah disusupi jaringan terorisme. Selain itu isu teroris yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu telah membuat citra daerah berjuluk Serambi Mekah menjadi jelek di mata dunia.

“Itu hanya ulah sebagian orang yang ingin mengganggu perdamaian yang sedang dirasakan oleh masyarakat Aceh. Orang yang tidak senang melihat Aceh ini damai,” ungkap Farhan.

Untuk itu, ia berharap kepolisian mengusut tuntas kebenaran para tersangka yang ditangkap itu. Isu terorisme tersebut hanya menghambat kemajuan pembangunan Aceh, dan membuat para investor enggan masuk ke provinsi ini.

“Pengusutan harus dilakukan transparan guna memulihkan nama baik Aceh dari masalah yang menghambat kemajuan Aceh di masa yang akan datang,” tandas Farhan Hamid yang merupakan anggota DPD utusan Aceh. (*)

(Inilah.com)