Banda Aceh — Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada tahun 2013 tetap mengembangkan pola Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi di daerah itu.

Kasi Pengembangan Produksi Padi dan Palawija pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Aceh Utara Zulkifli di Lhokseumawe mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke pusat melalui dinas terkait di provinsi agar diberikan bantuan lanjutan SLPTT, karena pola tersebut terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman padi.

Dikatakan, Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu daerah penghasil gabah terbesar di Provinsi Aceh dengan luas areal sawah mencapai 42 ribu hektare dengan produktivitas 5,6 ton/ha.

Terhadap peningkatan produksi gabah tersebut, lanjut Zulkifli, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui dana APBN untuk memberikan paket SLPTT seluas 26.000 hektare untuk padi non hibrida dan seluas 2.000 hektare untuk padi hibrida.

“Sasaran pelaksanaa pola SLPTT tersebut akan diarahkan pada daerah-daerah yang masih minim produksi padinya di wilayah Aceh Utara, sehingga hasil produksi padi di Aceh Utara diharapkan dapat merata produktivitasnya,” ujarnya, Rabu (31/10).

Lebih lanjut, ungkap Zulkifli lagi, keberhasilan produksi padi di Kabupaten Aceh Utara melalui pola SLPTT tersebut, karena petani selain mendapat bantuan bibit padi, juga bisa belajar bersama terhadap pola penanaman dan perlakuan tanaman, sehingga bisa meningkatkan produktivitas.

Selain adanya pola SLPTT dalam peningkatan produksi gabah di Aceh Utara, juga tidak terlepas dari pengaruh sistem irigasi yang semakin memadai di Aceh Utara. Peran tenaga penyuluh dan juga tidak terlepas dari partispasi masyarakat petani dalam menerima sosialisasi tentang teknik pertanian, katanya. (ant)