Sakti A Sihite
Sakti A Sihite

Jakarta, Seputar Aceh, Vivanews – Sakti Alexander Sihite, pria Jakarta berusia sekitar 32 tahun, mendeklarasikan dirinya sebagai rasul setelah Muhammad SAW. Pernyataan dan aksi-aksinya kini membuat heboh Indonesia.

Sarjana Hukum Universitas Indonesia itu terang-terangan mengakui dirinya sebagai rasul, di antaranya dengan pengakuannya di akun Facebook.

Akun Facebook milik Sakti memiliki halaman muka yang memiliki gambar latar belakang hijau bertulisan, “Rasulullah Sakti AS”. Sakti punya ratusan teman di akun situs jejaring sosial itu, lebih 400 orang.

Dari sekian banyak teman dan penggemarnya, sebagian besar menyampaikan kecaman atau mencaki-maki Sakti. Kata-kata kasar terlihat pada barisan komentar di “dinding” Facebook milik Sakti. Ada pula yang memberi pencerahan dan pesan-pesan agama. Ada pula yang menyarankan Sakti berobat ke rumah sakit jiwa.

Selain di Facebook, Sakti juga memiliki situs pribadi, http://www.saktisihite.com. Di laman ini, ia berbicara lebih banyak tentang kerasulannya.

Sakti mendeklarasikan diri sebagai rasul pada 1 Oktober 2007. Sakti menyadari, deklarasi dirinya sebagai rasul akan menuai kecaman dan caci maki.

Menurut tulisan yang tertera di akunnya, Sakti Alex Sihite mengumumkan kerasulannya pada 1 Oktober 2007 silam, setelah sebelumnya pada tanggal 13 September 2007 (1 Ramadhan 1428) ia mendapatkan wahyu kerasulan melalui ruh suci yang hadir dalam mimpinya.

Meski mengaku tak membawa ajaran baru yang menyimpang dari Al Quran, Sakti Alex Sihite dianggap meresahkan. Ia menyatakan ada kekeliruan pengertian di masyarakat tentang Nabi Muhammad sebagai penutup kenabian.

“Rasul adalah nabi, itu yang keliru. Rasul itu belum tentu nabi,” ujar pria kelahiran 1977 itu kepada vivanews.com.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun bereaksi. Lembaga ini akan segera menerjunkan tim untuk menyelidiki aktivitas Sakti Alex Sihite.

“Kami akan menugaskan tim untuk melakukan investigasi, kemudian kami meminta pihak berwajib menghentikan kegiatan, kalau (Sakti) mengaku rasul,” kata Ketua MUI, Ma’ruf Amin, Selasa (17/11). [sa-ai-vnc]