Banda Aceh —  Sebuah perusahaan industri perternakan ayam terbesar di Asia dan Amerika, ISE Foods yang berkedudukan di Jepang, menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di bidang peternakan ayam petelur dan pakan ternak di Aceh.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur ISE Foods Jepang, Mr Sato dalam pertemuannya dengan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, Selasa (10/7) di ruang kerja Wagub.

Pada kesempatan itu, Muzakir didampingi Kepala Bappeda Aceh, Ir Iskandar, M.Sc, Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh, Ir Murtadha Sulaiman dan Kabag Humas Setdaprov Aceh, Usamah El-Madny.

Untuk kelancaran rencana investasi tersebut Mr. Sato yang didampingi dua stafnya Mr Komaki dan Mr Yamada sangat mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh.

Menurut Sato, rencana investasi ini telah disiapkan sejak setahun yang lalu dan baru hari ini ia berkesempatan dan menghadap pimpinan Pemprov Aceh guna mempercepat realisasi keinginan tersebut.

Menanggapi keinginan perusahaan Jepang itu, Muzakir Manaf menjelaskan di Aceh sangat besar prospek bisnis ayam petelur. Karena itu, Muzakir mempersilahkan perusahaan Jepang untuk segera mengimplementasikan rencananya. “Kita sangat mendukung rencana investasi itu, selamat datang di Aceh,” kata Muzakir.

Dari data yang dilaporkan, pada tahun 2011 saja konsumsi telur ayam ras di Aceh mencapai 25.566.247 kg atau setara 409,1 juta butir, di mana 2.753.747 kg atau 10,77 persen berasal dari produksi lokal, sedangkan 22.812.500 kg atau 89,23 persen masih harus dipasok dari luar Aceh. “Inilah fakta dan data bahwa rencana investasi anda di Aceh sangat tepat,” kata Muzakir sambil melirik Mr Sato.

Agar rencana investasi tersebut tepat sasaran, Muzakir meminta perusahaan Jepang tersebut terlebih dahulu melakukan riset. “Silahkan lakukan riset dulu agar semuanya terukur dan terencana dengan baik. Selain ayam petelur, banyak sektor lainnya yang dapat diinvestasikan di Aceh”, tegasnya.

Dengan kondisi faktual kekurangan pasokan telur ayam untuk konsumsi masyarakat tersebut, tentu Pemprov Aceh akan menyambut dengan tangan terbuka siapa saja yang memiliki niat untuk berinvestasi di Aceh.

Prioritas

Sementara menyangkut jaminan keamanan dan kepastian hukum bagi investor yang ingin menanam modalnya di Aceh, Wagub memastikan di bawah kepemimpinan duet Zaini-Muzakir, soal keamanan dan kepastian hukum merupakan salah satu prioritas.

“Kita akan memberikan kepastian hukum, jaminan keamanan serta berbagai fasilitasi kemudahan berinvestasi lain di Aceh. Investasi yang tidak melanggar hukum sangat diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan Aceh,” ujarnya.

Di akhir pertemuan dengan Wagub, Mr Sato menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait di Aceh agar rencana investasi tersebut segera terwujud. (analisadaily.com)