Jakarta – Sekitar pukul 11.30, Selasa (9/3/2010), sebuah ruko di Jl Siliwangi, Pamulang, Tangerang, Banten digerebek Densus 88. Dalam penggerebekan itu, warga sekitar sempat mendengar beberapa kali bunyi tembakan.

“Ada suara tembakan dari rumah itu,” kata salah satu warga Ray di lokasi kejadian.

Bukan hanya tembakan, suara ledakan bom molotov juga terdengar jelas oleh warga. Suasana di sekitar itu sempat tegang.

Dalam penggerebekan ini, Pasukan Detasemen Khusus Anti Teror kepolisian menembak mati seorang laki-laki yang diduga teroris

Laki-laki itu diangkut dengan ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Polri Dr Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur Selasa siang.

Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait siapa yang hendak ditangkap itu, namun menurut Juru Bicara Mabes Polri dia diduga terkait aksi jaringan teror di Indonesia.

“Ada indikasi yang bersangkutan terkait dengan kelompok teror di Aceh,”kata Inspektur Jendral Polisi Edward Aritonang.

Menurut Edward penangkapan dan penembakan tersangka terkait dengan upaya memburu jaringan teror yang sedang dilakukan Polri.

Edward menolak memberikan rincian lain dengan alasan polisi masih memeriksa identitas jenazah. Polisi berjanji akan memberikan pernyataan setelah proses identifikasi dilangsungkan.

Dul Matin Tewas?

Sejumlah media menyiarkan spekulasi bahwa korban tewas adalah Dul Matin, salah satu buron teror paling diburu di Indonesia setelah tewasnya Nordin M Top tahun lalu.

Dul Matin alias Joko Pitono menurut polisi merupakan otak bom Bali I tahun 2002 namun berhasil lolos dari pengejaran polisi dan diduga menyeberang ke Filipina.

Dalam lebih dari satu rumor, Dul Matin dikabarkan sudah tewas dalam bentrok senjata antara polisi Filipina dan kelompok Abu Sayyaf dimana dia diduga bergabung selama berada di Filipina.

Namun spekulasi ini belum dibenarkan polisi.

“Belum ada kepastian apapun, soal identitas atau sidik jari. Masyarakat harus tahu bahwa kerja polisi butuh waktu,” kata Edward Aritonang dari Mabes Polri.

Berita tentang pengejaran teroris kembali menjadi perhatian masyarakat setelah dua pekan terakhir polisi berusaha menangkap sekelompok orang yang diduga tengah merencanakan aksi teror di Aceh Besar.

Polisi juga mengumumkan telah berhasil menangkap dua orang yang diduga menjadi pemasok senjata untuk kelompok Aceh di Jakarta dan Jawa Barat.(*dtc/inc/bbc)