Jakarta — Bagi anda yang berniat liburan ke sejumlah tempat di dalam negeri, siap-siap untuk gigit jari alias kecewa kalau telat booking tiket pesawat. Karena, saat ini hampir dapat dipastikan bahwa penerbangan menuju segenap objek wisata di Indonesia selalu mengalami full book.
Hal ini pun diamini oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu yang mengatakan bahwa saat ini liburan di dalam negeri semakin menjadi tren alias “nge-tren” di kalangan masyarakat.
Mari pada Selasa (26/6) lalu, di Jakarta juga menuturkan kepada Harian Pelita bahwa dirinya gagal liburan ke Lombok pada akhir pekan (weekend) kali ini karena semua tiket menuju Lombok sudah full book.
Hal ini menjadi indikasi tersendiri bahwa liburan di dalam negeri semakin menjadi tren di kalangan masyarakat, seiring semakin meningkatnya daya beli dan keterjangkauan paket-paket wisata domestik.
Pihaknya juga menyambut baik fenomena tersebut, dan berharap sector pariwisata Tanah Air akan terus tumbuh. “Kita berharap dengan semakin banyaknya atraksi wisata di dalam negeri dan industri wisata kita tumbuh pesat, ini seharusnya menjadi pertanda yang bagus untuk pariwisata kita,” ucapnya.
Oleh karena itu,pihaknya optimistis pada liburan tengah tahun dan liburan sekolah tahun ini tidak akan banyak masyarakat menghabiskan waktu liburannya di luar negeri, melainkan di dalam negeri.
Kementeriannya memperkirakan masyarakat Indonesia yang berwisata ke luar negeri berkisar 5 juta-an orang, sedangkan mobilisasi wisatawan dalam negeri akan lebih dari 240 juta sepanjang tahun ini. “Tren untuk liburan ke luar negeri masih ada, tapi liburan di dalam negeri meningkat,” ujarnya.
Destinasi yang masih menjadi favorit wisatawan domestic adalah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat serta sebagian Indonesia Timur. Saat ini pihaknya sedang menggandeng sejumlah pemangku kepentingan agar distribusi wisatawan merata di seluruh provinsi di Tanah Air. Menurut menteri, hal terpenting untuk menyelesaikan persoalan itu adalah mengoptimalkan peran transportasi udara dan meningkatkan kapasitas angkut ke seluruh provinsi di seluruh Indonesia secara merata. (*/Harian Pelita)
Belum ada komentar