Duarte — Setelah terjadi protes besar-besaran di sejumlah negara, produser film “Innocence of Muslims”, Nakoula Basseley Nakoula yang lebih dikenal dengan nama samarannya Sam Bacile (55), akhirnya menyerahkan diri di kantor sheriff Los Angeles, California.

Sam Bacile dikabarkan beberapa hari bersembunyi di dalam rumahnya di kawasan Cerritos, California Selatan. Bacile dikabarkan menutupi kepalanya dengan kain putih dan mengenakan topi saat mendatangi kantor sheriff tak jauh dari rumahnya. Bacile kemudian diinterograsi namun ia tidak ditahan.

Associated Press menyebutkan Deputi Sheriff Cerritos Don Walker menyatakan polisi federal kini sedang menyelidiki apakah Nakoula –yang pernah terlibat kejahatan keuangan– melanggar masa percobaan bebas bersyarat selama lima tahun. Jika benar, maka ia akan meringkuk lagi di penjara.

Bagian percobaan kepolisian sedang mengulas kasus Nakoula yang pernah dihukum dua tahun penjara karena membobol bank dengan membajak nama para nasabah Well Fargo Bank pada tahun 2010. Selama masa percobaan dia dilarang menggunakan komputer atau Internet atau menggunakan identitas palsu.

Menurut investigasi kepolisian federal, Sam Bacile adalah pemeluk Kristen Koptik, dan figur utama yang memproduksi film “Innocence of Muslims”.

Pembuatan film itu di antaranya dilakukan di dalam kantor-kantor milik Media for Christ, sebuah lembaga nirlaba di kota kecil Duarte, Los Angeles. Sebanyak US$ 1 juta berhasil dikumpulkan tahun lalu untuk proyek “memancarkan sinar Yesus” ke dunia.

Masih menurut pihak kepolisian, seorang warga Riverside County yang menyelia skrip film ini, juga dikenal sebagai aktivis anti-Islam sejak lama. Kepada koran lokal Press Enterprise dia mengaku berkali menerima ancaman pembunuhan.

“Saya benar-benar capek,” kata Steve Klein ketika ditanya wartawan di rumahnya, Hemet, Kalifornia pada Jumat (14/09) kemarin, sebagaimana dikutip AP.

Seperti diketahui, sejak klip-klip film ini diposkan melalui YouTube dengan beberapa judul, termasuk “Innocence of Muslims” reaksi bermunculan dari kalangan umat Islam. Protes anti-AS akibat film yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW terus meluas.

Sedikitnya sudah 11 orang tewas akibat aksi unjuk rasa di Mesir, Tunisia, Yaman, dan Libya, Sabtu (16/09). Di Libya, Duta Besar AS untuk Yaman dan tiga orang stafnya tewas dihakimi para pengunjuk rasa. Kasus kematian pemrotes terakhir terjadi di Kairo Mesir kemarin. CNN melaporkan, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir Alaa Mahmoud menyatakan satu orang tewas setelah bentrok dengan polisi yang berlangsung sejak empat hari lalu.

Gelombang protes terbaru pecah di jalan-jalan di Sydney Australia. The Age melaporkan sedikitnya enam polisi dan sejumlah warga sipil mengalami luka-luka akibat bentrok saat unjuk rasa berlangsung. Sebelumnya, aksi yang sama juga pecah di Bangladesh.

Sekitar10.000 orang menggelar protes di Dhaka dengan membakar bendera AS dan slogan anti Amerika. Ribuan orang Iran juga Malaysia, Nigeria, Yordania, Kenya, Bahrain, Qatar, Pakistan, Irak pun menggelar aksi serupa.

Di Sydney, protes terhadap film Innocence of Muslims yang menggambarkan bahwa Nabi Muhammad sebagai seorang yang haus seks, dan perilaku umat Islam yang kejam, dan sadis berlangsung keras hingga mengakibatkan bentrokan dengan polisi.

Film Innocence of Muslims dibuat Sam Bacile dengan bantuan keuangan dari sekitar100 pendonor Yahudi. Film yang dibuat pada musim panas 2011 di dalam gereja dekat Los Angeles didukung sedikitnya 50 aktor.

Sedikitnya tujuh pengunjuk rasa orang tewas di Mesir, Tunisia, Yaman, dan Libya. Empat orang lainnya tewas di Libya, yakni Duta Besar AS untuk Libya J Christopher Stevens dan tiga orang stafnya akibat dihakimi massa.

Kasus kematian pemrotes terakhir terjadi di Kairo Mesir. Sebagaimana dilaporkan CNN, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir Alaa Mahmoud menyatakan satu orang tewas setelah bentrok dengan polisi. Gelombang protes anti-AS terus terjadi di Mesir sejak empat hari terakhir. Di negara ini, sebanyak 45 pemprotes ditangkap dan 53 polisi mengalami luka-luka.

Di Tunis, Tunisia, sebanyak dua orang tewas dan 29 lainnya mengalami luka-luka. Sedangkan empat orang lainnya tewas di Sanaa, ibu kota Yaman akibat tembakan polisi. (harianterbit.com)