Bicara urusan kuliner tidak pernah habis-habisnya, terlebih jika anda pernah ke Aceh akan banyak sekali menemukan kuliner-kuliner khas dan pastinya dengan bumbu-bumbu yang unik.

‘Sambai oen peugaga’ misalnya, sambai berarti sambal dan oen peugaga sendiri adalah daun peugagan atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Ciliantro. Tapi tunggu dulu, jika anda mengira sambal ini berwarna merah, pedas, dicampur tomat dan lainnya, tentu berbeda dengan sambai on peugaga ini.

Terlebih bulan puasa, sambai oen peugaga sering dijadikan menu favorit untuk lauk disaat menyantap nasi. Rasa pedas, racikan daun-daun cincang, dan paduan asam sunti serta parutan kelapa sungguh terasa dilidah.

Bahkan di pasar-pasar tradisional di Aceh, daun peugagan ini juga mudah ditemukan. Biasanya dijual dalam bungkusan daun pisang yang terbilang sangat terjangkau, sekitar Rp3.000-Rp5.000.

Mau tahu cara membuat dan bahan apa saja untuk membuat sambai oen peugaga, simak penjelasan berikut ini:

Bahan-bahan Sambal:

  • Oen Peugaga atau (Ciliantro) segengam (satu bungkusan)
  • Kelapa yang sudah diparut setengah batok
  • Kacang tanah yang sudah digoreng kurang lebih satu gengam
  • Cabe hijau yang diiris sesuai selera
  • Udang kecil yang digoreng satu gengam
  • Daun jeruk 4-5 lembar
  • Bawang merah yang diris tipis
  • Batang rheu (sereh) juga diiris tipis
  • Satu buah jeruk nipis
  • Asam sunti (belimbing wuluh yang sudah hitam)
  • Garam secukupnya

Cara membuatnya:

  • Oen peugaga dipotong kecil-kecil
  • Bawang, asam sunti, garam, cabe hijau, daun jeruk dan sereh dicampur semua jadi dalam satu adonan lalu diulek
  • Tambahkan udang yang sudah dogoreng, kacang, kelapa parut lalu ulek kembali dalam adonan
  • Selesai dan siap untuk disajikan

Cukup mudah bukan untuk mencoba sambal unik dari Aceh ini? selamat mencoba ya. (red)