BULAN Agustus 2017 ini Aceh kembali mencetak prestasi di Museum Rekor Indonesia (MURI) di bidang pariwisata. Jika pada 13 Agustus 2017 lalu, rekor MURI dari pergelaran tari Saman kolosal 12.262 penari.

Kali ini, prestasi di bidang wisata kuliner dengan hidangan talam yang berasal dari 9 kecamatan dan 90 gampong di wilayah kota Banda Aceh.

Hidangan talam yang dihias bermotif kain kasab Aceh itu dibawakan oleh kaum laki-laki merupakan bagian dari rangkaian acara Aceh International Halal Food Festival (AIHFF) yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh di Taman Bustanul Salatin sejak Jumat hingga Minggu, (18-20/8/2017).

Selain peroleh rekor MURI, tagar #Pesona1000Hidang juga heboh di Twitter, Minggu (20/8/2017) selama acara berlangsung dari pagi hingga siang. Tagar yang digawangi oleh Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Aceh itu mendapat posisi kedua sebagai Trending Topic Indonesia (TTI).

Salah seorang admin akun @genpiaceh menyebutkan, TTI #Pesona1000Hidang diinisiasi oleh pihaknya bersama Humas Pemko Banda Aceh yang juga turut dibantu para laskar digital GenPI se-Indonesia dalam menyebarkan konten kuliner Aceh serta tersebut.

“Hebohnya #Pesona1000Hidang ini membuktikan kekuatan media sosial itu penting sekali dalam promosi potensi wisata di Aceh. Kami komunitas relawan dari anak-anak muda yang bergabung dalam GenPI selalu siap membantu promosi wisata dari berbagai daerah di Aceh,” ujar Syahreza.

Kabag Humas Setdako Banda Aceh Dody Haikal yang ditemui seusai penyerahan rekor MURI Pembawa Idang Talam Terbanyak memberikan apresiasi kepada laskar digital di Banda Aceh yang berhasil memviralkan kegiatan tersebut di dunia maya.

“Tentu kita juga berbahagia melihat sambutan dari masyarakat yang begitu antusias dalam menyukseskan acara ini, termasuk lewat media sosial yang digawangi anak muda GenPI Aceh dan Alhamdulillah juga sempat menembus trending topic nasional di Twitter,” sebut Dody.

Dody menambahkan, ada penyebaran informasi positif seperti ini sangat baik dan tentunya media sosial harus diberdayakan dengan dinamis dalam rangka membangun citra positif daerah.

“Pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram termasuk Youtube untuk menyebarluaskan informasi terkait kegiatan pimpinan daerah, pemerintah, dan pelayanan publik gencar kita lakukan mengingat Banda Aceh sebagai kota pengguna internet tertinggi di Indonesia,” sebutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi mengatakan, adanya rekor MURI yang diperoleh Pemerintah Aceh dalam rangkaian acara AIHFF juga bertujuan untuk mengenalkan budaya Aceh ke seluruh dunia.

“Dalam tradisi masyarakat Aceh, idam talam merupakan tradisi membawa makanan dalam talam untuk acara kenduri seperti maulid, perkawinan dan acara kenduri lainnya yang masih dilestarikan hingga saat ini,” ungkapnya.

Perwakilan dari MURI, Faisal Nadhirrahman saat penyerahan sertifikat MURI mengakui kegiatan ini belum pernah terjadi sebelumnnya di Indonesia maupun di luar negeri, sehingga sangat layak dicatat dalam sebuah rekor MURI tingkat dunia.

Hadir pada acara penyerahan tersebut, Wakil Gubernur Aceh, Ketua PKK Aceh, Ketua DPR Aceh, Wali Kota Banda Aceh, dan ribuan masyarakat Kota Banda Aceh dan wisatawan lokal dan mancanegara. Acara itu diakhiri dengan makan kenduri 1074 idang talam secara bersama-sama masyarakat di Jalan Tgk. Abu Lam U, depan Balai Kota Banda Aceh.[]