Lhokseumawe — Sejumlah gampong (desa) di Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, sejak sepekan terakhir mulai panen durian. Hasil panen ini oleh para pengepul dipasok ke Lhokseumawe, Krueng Geukuh, Bireuen, Pidie dan Banda Aceh.
Salah seorang pengepul durian di Simpang Lipee, Lhokseumawe, M Yusuf Sabuddin, mengatakan kepada Analisa, Rabu (4/7), saat ini baru awal panen.
Sebelumnya, harga durian sangat mahal, yakni mencapai Rp30-35 ribu/buah. Namun, seiring panen, dalam beberapa hari terakhir mulai turun menjadi Rp15-25 ribu/buah. Harga ini diperkirakan akan terus turun seiring panen raya yang diperkirakan jatuh pada bulan Ramadan ini.
Disebutkan, desa penghasil durian di Kuta Makmur antara lain Pante Bahagia, Cot Mereubo, Buket, Babah Lueng, Cot Reu, Blang Talon, Buloh Blang Ara, Lhok Jok, Ie Tarek, Alue Rambe, Leubok Drien, Kubu Teungku, Blok Limong, dan Blok Tujoh.
“Kalau dirata-ratakan, luas kebun durian di daerah ini mencapai 1.000 hektare. Hanya saja di kebun juga terdapat tanaman lain,” sebutnya.
Dari tempat-tempat inilah para pedagang mengumpul durian berkualitas untuk di jual ke berbagai daerah seperti Bireuen, Sigli dan Banda Aceh.
Dikatakan, salah satu durian berkualitas baik yaitu durian Buloh Blang Ara. Para petani setempat masih mempertahankan tradisi menunggu durian sampai jatuh sendiri dari pohonnya. Warga rela bermalam di kebun untuk menunggu durian jatuh. Ini juga tak lepas dari faktor alam yang mendukung.
Namun demikian, Sabuddin mengakui, kualitas panen kali ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Panen kali ini, buah durian berukuran lebih kecil dari sebelumnya yang diperkirakan karena kekurangan air akibat hujan tidak turun selama beberapa bulan.
Selain di Kuta Makmur, beberapa desa di Kecamatan Sawang diperkirakan tidak lama lagi juga akan panen durian.
Berdasarkan pantauan, di beberapa tempat di Lhokseumawe dan Aceh Utara pedagang mulai menggelar dagangan durian, seperti di jembatan Cunda, Krueng Geukueh, dan Krueng Mane.
“Kami hanya pedagang musiman. Seiring panen durian memilih menjual buah ini untuk mencari keuntungan,” ujar Mustafa, pedagang durian di jembatan Cunda Lhoksemawe.
Panen raya
Sementara, Nasruddin, petani durian Buloh Blang Ara mengatakan, sejak pertengahan bulan Juni ini desanya sudah mulai panen durian dan mulai memasuki panen raya.
Seiring panen itu, jika membeli langsung kepada petani di kebun, rata-rata harga durian Rp6 ribu/buah. Namun, di pasaran, harga jualnya bisa mencapai Rp10-30 ribu/buah. Apalagi, para pedagang sudah membelinya dari pihak ketiga seperti pengepul.
Durian dari Buloh Blang Ara, sebutnya, dibeli pengepul dari kecamatan lain untuk dijual di Kota Lhokseumawe.
Durian Buloh Blang Ara memang sudah sangat dikenal. Masyarakat akan langsung membelinya karena dikenal dari isinya yang tebal dan rasanya yang gurih.
Seorang pedagang durian di Jalan Gudang Lhokseumawe, M Kasim, Jumat (6/7) mengatakan, umumnya durian yang diperdagangkan saat ini adalah durian Buloh Blang Ara. (analisadaily.com)
Belum ada komentar