Sigli, Seputar Aceh – Sekretaris Daerah Kabupaten Pidie, M Iriawan, meminta panitia anggaran (Panggar) eksekutif dan legislatif di daerahnya fokus pada hal-hal prioritas dalam pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Kabupaten (RAPBK) 2010. Ia meminta Panggar mengacuhkan program yang terkesan “pepesan kosong”.

“Setiap rancangan anggaran harus bisa dipertanggungjawabkan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Maka, kita harus membahas anggaran yang pasti dan jangan mereka-reka,” kata Iriawan, saat pembahasan perubahan APBK Pidie tahun 2009 di gedung dewan setempat, Selasa (1/12) pagi.

Ia meminta SKPD bisa mempertanggungjawabkan setiap anggaran yang diusulkan, bukan malah membesar-besarkan program yang tidak jelas alias “pepesan kosong”.

Salah satu hal yang ditekankan Sekda yakni usulan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Harus jelas target dan perkiraan yang mampu dicapai setiap tahun, sehingga program yang diajukan sesuai. Untuk apa kita buat program muluk-muluk, tapi ternyata tidak ada dananya,” ujar Sekda.

Ia mengatakan perencanaan anggaran tahun 2009 terkesan amburadul, sehingga terjadi devisit. Anggaran pendapatan Pidie tahun 2009 mencapai Rp598 milyar, namun yang terealisasi hanya sedikit di atas 80 persen.

“Ini yang menyebabkan devisit, sehingga banyak hak-hak PNS termasuk guru tidak terbayar,” paparnya.

Sekda berharap pada pembahasan APBK 2010 nanti panitia anggaran benar-benar bisa merancang lebih baik, sehingga devisit tidak terulang. [sa-amr]