Medan — Pada hari kedua Ramadan 1433 Hijriyah terlihat warga Kota Medan, Sumut cukup meminati timun dari Aceh yang kini “membanjiri” daerah itu, Minggu (22/7) sebagian bagian dari menu buka puasa.

Salah seorang penjual timun Aceh, Khoir Harahap (42) di Medan, mengatakan bahwa harga timun tersebut bervariasi, yakni ukuran kecil kisaran Rp10.000 dan yang besar Rp12.000 satu buah.

Timun yang berukuran besar dan berwarna hijau bercampur putih itu, menurut dia, laku keras dibeli masyarakat, karena memiliki khasiat untuk menambah stamina dan menghilangkan haus, serta rasa capek.

Selain itu, katanya, timun dari “Serambi Mekkah” juga dapat dijadikan obat panas dalam, sariawan dan bibir pecah-pecah.”Warga yang membeli timun Aceh, rata-rata dua hingga tiga buah.Timun segar tersebut banyak yang dijadikan minuman untuk berbuka puasa di rumah,” ujar Harahap.

Dia mengatakan, timun Aceh yang banyak disukai warga Medan, mudah mengolahnya dengan terlebih dahulu diparut, kemudian dicampur santan dan gula putih.”Kalau mau lebih enak lagi, timun yang telah diparut itu dapat dicampur dengan minuman sirup dan buah-buahan yang telah dipotong-potong ukuran kecil sesuai dengan selera,” ucap dia.

Selanjutnya dia menambahkan, timun Aceh tersebut paling banyak didatangkan dari Meulaboh, karena daerah itu dikenal sebagai penghasil buah-buahan.

“Timun Aceh tersebut masuk ke Medan dengan menggunakan truk ukuran besar.Dalam dua hari Ramadhan ini, sekitar 850 buah timun sudah masuk dan dibongkar di tempat jualannya di Jalan Haji Adam Malik Medan,” ujarnya.

Ketika ditanya selama Puasa ini sudah berapa banyak timun Aceh yang laku, Harahap mengatakan, lebih kurang 180 buah yang sudah terjual.Dalam menjual timun itu, hanya mendapat keuntungan relatif kecil.

“Saya tidak perlu mengambil untung yang banyak.Yang paling penting baginya adalah bagaimana daganggannya itu laku terjual.Menjual timun Aceh ini sudah empat tahun lamanya, dan ini merupakan penghasilan pada bulan Puasa,” kata Harahap.

Dia menjelaskan, masyarakat yang membeli timun Aceh itu, tidak hanya menyukai buah yang segar dan bagus.Namun juga menyenangi timun yang dalam keadaan retak dan sangat wangi.

Timun yang retak itu,karena masak di batang.Bukan karena jatuh saat dibongkar dari truk yang mengangkut barang tersebut, katanya.

“Saya selain menjual timun Aceh juga memasarkan buah semangka asal Langkat, manggis dari Sumatera Barat dan rambutan Binjai.Selama Puasa ini permintaan terhadap buah-buahan cukup tinggi,” katanya. (ant)