Sekdakab Aceh Utara, Syahbuddin Usman saat memasang Kupi Meukutop kepada Dandim yang baru Letkol Infantri Agus Triantoni di Pendopo Bupati Aceh Utara.Lhokseumawe – Pj Wali Kota Lhokseumawe Drs Ariffin Abdullah meminta petinggi TNI yang bertugas di Aceh harus memahami budaya adapt istiadat secara menyeluruh. Ariffin mencontohkan, masuk ke rumah adat Aceh sulit, karena harus menaiki tangga dan pintu yang kecil, salah-salah bisa terjatuh. Namun, setelah bisa masuk, di dalam rumah bisa menari-menari.

Hal tersebut disampaikan Pj Wali Kota Lhokseumawe pada acara Sertijab Dandim 0103 Aceh Utara dari Letkol CZI Wahkyono kepada Letkol Infantri Agus Triantoni di pendopo Bupati Aceh Utara, awal pecan lalu.

Pj Wali Kota juga mengemukakan hal sama, TNI harus ikut membantu pemerintah daerah menyukseskan pesta demokrasi yang tengah berlangsung di Aceh, khususnya Pemko Lhokseumawe. Karena dengan suksesnya pemilukada berarti perdamaian di Aceh menjadi contoh bagi daerah lain.

Sementara itu, Sekdakab Aceh Utara Syahbuddin mengatakan, tujuan TNI berlajar dan memahami adat istiadat Aceh untuk saling menjaga keharmonisan dengan masyarakat, begitu juga dengan pemerintah daerah.

“Kalau masyarakat kota Lhokseumawe berbeda dengan masyarakat Aceh utara, kami masyarakat kampung, yang setiap pagi pergi ke sawah. Sedangkan masyarakat kota Lhokseumawe bekerja di kantor dan di pusat-pusat keramaian,” ujar Syahbuddin.

Di sisi lain ujarnya, pemerintah Aceh Utara saat ini juga mengalami kekurangan anggaran belanja daerah, kondisi ini terjadi 2 tahun lalu sampai sekarang. Namun begitu, dengan segala keterbatasan anggaran, Dandim 0103 diharapakan dapat berperan aktif di masyarakat, memberikan contoh kepada masyarakat.

Danrem 011 Lilawangsa Kolonel Inf A Rachim Siregar meminta Dandim dalam menjalankan tugas di lapangan, memaknai keinginan masyarakat dan pemerintah daerah termasuk dengan pihak muspida lainnya. Sehingga nantinya dapat berkoordinasi bersama untuk membangun Aceh Utara ke depan lebih terarah. (andalas)