Emas batang (Ist)HARGA emas dunia kian menanjak seiring pelemahan dolar AS pascarilis PDB AS yang angkanya di bawah ekspektasi. Namun, tekanan turun atas harga emas belum hilang. Mengapa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Kamis (27/6) hingga pukul 12.08 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat US$8,4 (0,68%) ke posisi US$1.238,2 per troy ons.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 45,3 dollar AS atau 3,55 persen menjadi 1.229,8 dollar AS per ounce. Emas berjangka berada di jalur untuk penurunan 23 persen pada kuartal ini.

Harga emas sejauh minggu ini kehilangan hampir 4,5 persen dan turun 11,6 persen dalam sebulan hingga hari ini sebagai akhir dari pendekatan perdagangan Juni.

Pasar emas terpukul oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju stimulus ekonomi akhir tahun ini.

Selain itu, komoditas dalam denominasi dollar seperti emas juga terjepit oleh kenaikan dollar AS terhadap para pesaingnya. Mata uang yang dijuluki greenback ini mencari kenaikan keenam hari berturut-turut.

Dollar yang lebih kuat membuat komoditas yang dihargakan dalam mata uang itu lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa, turun 11 persen sejak awal Juni setelah turun lebih dari 3,0 persen pada Rabu.

Pada pekan lalu, Ketua Fed Ben Bernanke mengindikasikan bahwa bank sentral dapat memperlambat laju pembelian obligasinya pada awal tahun ini jika ekonomi AS terus membaik sesuai perkiraan.

Adapun perak untuk pengiriman Juli turun 93,9 sen, atau 4,81 persen, menjadi ditutup pada 18,587 dollar AS per ounce. (inc/kcm)