Banda Aceh – Lembaga Penelitian IAIN Ar-Raniry  bekerjasama dengan TKPPA (Tim Koordinasi pembangunan Pendidikan Aceh) yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Kemenag dan MPD dengan support dana dari SEDIA (Support for Education Sector Development in Aceh), AusAID melaksanakan Pelatihan Penelitian mengenai Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Banda Aceh.

Pelatihan tersebut nantinya akan diikuti oleh 25 peneliti dari sejumlah Perguruan Tinggi di Aceh, yang bertempat di hotel Nagoya Inn Sabang, selama 5 hari terhitung mulai tanggal 27 April sampai 1 Mei 2012. Pelatihan dimaksud merupakan salah satu program unggulan TKPPA di dalam mengawal sosialisasi dan pemahaman Perencanaan Penganggaran Responsif Gender.

Pada acara tersebut, koordinator panitia Dr. Mujiburrahman, M.Ag mengatakan pelatihan penelitian PPRG merupakan momen penting yang perlu dicermati dan diikuti secara serius oleh semua pesrta. Dalam pelatihan ini dibuka oleh Bapak Wali Kota sabang dan Kynote speker oleh Rektor IAIN Ar-Raniry Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA dan narasumber nasional, yaitu: Prof. Dr. Irwan Abdullah, MA dosen Pascasarjana UGM Yogyakarta dan Sulton Mawardi, MA dari LSM Semeru Jakarta dan Nara sumber lokal yaitu: Prof. Dr. Warul Walidin AK, MA, Dr. Zaki Fuad, M.Ag., T. Saiful, SH., M. Hum dan Musdawati, MA. Selain mendapatkan materi dari narasumber, peserta pelatihan juga akan dilatih dan dibimbing oleh 4 orang fasilitator pelatihan yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang pelatihan penelitian dan gender.

Pada kesempatan tersebut, Tim Leader SEDIA yang diwakili oleh Advisor gender Dr. Sartiah Yusran mengatakan bahwa pelatihan PPRG untuk para peneliti merupakan strategi untuk keberlanjutan program PPRG. Artinya para peneliti dapat membantu, menemukan dan memberikan rekomendasi kepada Perguruan Tinggi dan ke pemerintah daerah tentang pentingnya PPRG di dalam dokumen perencanaan, termasuk regulasi PPRG untuk mendukung dokumen perencanaan yang responsif gender.

Konsep PPRG juga akan cepat tersosialisasikan melalui perguruan tinggi, maka implementasi di dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah akan dapat diaplikasikan. Melalui pelatihan ini juga diharapkan konsep gender pun sudah clear apalagi dengan bahasa agama, yang selama ini terjadi penolakan-penolakan karena pengertian konsep yang masih abu-abu.

Di akhir acara, Kepala lemlit IAIN Ar-Raniry, Dr. Mujiburrahman menyampaikan apresiasi dan terima kasih banyak kepada semua kalangan, terutama pihak TKPPA, MPD dan Sedia yang telah menfasilitasi terlaksananya kegiatan pelatihan ini. Apresiasi juga disampaikkan kepada Pemerintah Kota dan DPRK Kota Sabang yang memberi dukungan moril demi kesuksesan kegiatan pelatihan ini. Hasil dari peltihan ini diharapkan para peserta diharapkan dapat menjadi peneliti yang handal dalam bidang PPRG di Perguruan Tinggi masing-masing serta di berbagai instansi pemerintahan di Aceh. (Siaran Pers)