Idi Cut – Abrasi yang terjadi di Desa Meunasah Blang Kuala Idi Cut, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, kini mulai meresahkan warga. Abrasi pantai itu semakin meluas dan mengancam ratusan hektare tambak dan pemukiman peduduk.

Terjangan ombak yang megahantam bibir pantai didaerah itu, diperparah setelah tsunami tahun 2004. Hingga kini lebih kurang 60 meter tanah warga dikikis ombak. Dikawatirkan ratusan hektare tambak warga yag berada dekat bibir pantai terancam hacur. ”Kalau hal itu dibiarkan terus, kita megkawatirkan abrasi akan bertambah luas lagi,” ungkap Abdul Manan (40) petani tambak kepada wartawan Rabu (10/3/2010.

Ia mengharap perhatian pemerintah untuk mengatasi abrasi tersebut. Hal senada juga diucapka Isfani alias Apani (45) tokoh politisi PBR Aceh Timur. Menurutnya, akibat dari gelombang tersebut sudah dipastikan belasan, bahkan puluhan rumah warga akan rata dengan tanah. “Bukan hanya itu, air laut tersebut akan menenggelamkan ratusa hektar tambak yang kini masih produktif, katanya. Kita meminta  agar pemerintah dapat mengantisipasi hal itu dengan melakukan pembangunan tanggul batu  pemecah obak,” ujar Apani.

Abrasi yang terjadi di daerah itu diperparah saat musim laut berobak besar. Beberapa tahun yang lalu pantai Kuala Idi Cut dikenal oleh seluruh masyarakat Aceh Timur dan sekitarnya sebagai tempat wisata yang indah dengan pasir pantai. Namun kini kondisi itu berubah, bibir pantai yang dulunya bagus kini menjadi abrasi dan pengikisan yang meluas.

Untuk mengantisipasi meluasya abrasi di bibir pantai di Desa Meunasah Blang tersebut masyarakat kecamatan Idi Cut telah mengirim surat permohonan pembagunan tanggul pemecah ombak sepanjag pantai didaerah itu. “Ya kami telah membuat permohonan pembangunan tanggul untuk mengatasi meluasnya abrasi,” jelas Abdul Manan.(*/ha/cis)