Bireuen, Seputar Aceh – Sedikitnya 12 unit rumah yang diperuntukan bagi kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah di SD Bivak, pedalamaan Juli, Kabupaten Bireuen sudah puluhan tahun terbengkalai tanpa direhabiltasi.

Iskandar (30), penjaga SD Bivak mengatakan, ke 12 unit rumah tersebut kini mulai hancur dan tidak ditempati setelah rusak di masa konflik Aceh.

“Ada 12 unit, dan semuanya telah hancur kecuali dinding. Sementara jendela, atap dan pintunya sudah hancur saat konflik. Selama ini digunakan untuk proses belajar sambil menuggu rampungnya pembangunan lokal baru,” kata Iskandar kepada Seputar Aceh, Senin (14/12).

Wakil Kepala sekolah SD 12 Bivak, Zakaria mengatakan, seandainya ke 12 unit rumah tersebut dibangun kembali, sebagian guru yang mengajar akan menempatinya. Apalagi ada guru yang rumahnya jauh.

“Selain 12 unit rumah guru yang perlu direhab, di SD ini belum memiliki kantor guru serta mushalla bagi murid, karena lokasinya jauh dari perkampungan masyarakat,” kata Zakaria.

Di SD Bivak terdapat 81 murid dengan sepuluh guru negeri dan bantu. Tujuh orang guru bakti dan honorer, untuk menempuh ke sekolah itu, mereka masih melewati jembantan gantung dan jalan setapak. [sa-ful]