Jakarta — PT Pertamina (Persero) akan menyiapkan US$ 6,77 miliar atau Rp 64,3 triliun (kurs Rp 9.500) untuk dana investasi di tahun 2013. Rencananya, dana tersebut dipakai untuk merealisasikan proyek-proyek utama perusahaan yang mendukung peningkatan produksi dan penguatan infrastruktur energi nasional.

Sektor hulu akan memperoleh US$ 3,1 miliar atau 46% dari besaran investasi tahun depan. Sementara proyek pengolahan menerima US$ 638 juta, pemasaran dan niaga US$$ 546 juta, sektor bisnis gas US$ 437 juta, sedangkan lainnya memperoleh US$ 2 miliar.

Beberapa proyek utama yang akan digulirkan Pertamina pada 2013 meliputi proyek enhanced oil recovery (EOR). “Pada tahun 2013, kami akan memfokuskan proyek EOR di sejumlah lapangan yang telah dinyatakan proven. Kami targetkan penerapan EOR di sumur migas mampu menambah jumlah produksi sebesar 110.000 bph,” terang Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Kamis malam (20/12).

Selain EOR, Pertamina juga akan berupaya menggenjot pasokan listrik pada PLTP miliknya. Rencananya, Pertamina akan menambah besaran kapasitas dari 402 MW menjadi 1.092 MW pada tahun 2013. Dengan penambahan itu, Pertamina memperkirakan produksi listrik naik 42% menjadi 3.007 GWh, dibandingkan besaran produksi tahun ini yang diperkirakan hanya 2.122 Gwh.

Kenaikan target tahun depan juga terjadi pada sektor hilir. BUMN minyak dan gas nasional ini mematok target penjualan pelumas di angka 680.000 kiloliter. Jumlah ini meningkat 10% dibandingkan angka penjualan di tahun 2012 yang diproyeksikan berada di 617.000 kiloliter.

Ini lantaran, penjualan pelumas Pertamina telah masuk ke 24 negara. Sementara untuk BBM aviasi, Pertamina menargetkan penjualan mencapai 4,2 juta kiloliter atau Lebih tinggi 0,3 juta kiloliter dibanding perkiraan penjualan tahun ini. (kontan.co.id)