Banda Aceh — Pemerintah Kota (pemkot) Banda Aceh menargetkan proyeksi angka kemiskinan pada tahun 2017 turun menjadi 4,94 persen dibandingkan tahun 2013 sebesar 8,58 perse. Rencana tersebut sudah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bappeda Kota Banda Aceh, Bahagia, dalam FGD Multi pihak dalam Pengawalan RPJM Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017 di Aula Bappeda Kota Banda Aceh, Selasa (16/10) yang dilaksanakan oleh Gerakan Anti Korupsi (GeRak) Aceh bekerjasama dengan Bappeda Kota Banda Aceh.

Menurut Bahagia, proyeksi penurunan angka kemiskinan ini sudah dimasukkan dalam RPJM yang saat ini sedang dibahas. Pada Tahun 2010 angka kemiskinan di Kota Banda Aceh sebesar 9,19 persen dan akan ditargetkan turun pada 2013 menjadi 8,58 persen.

”Sementara untuk tahun 2014 target kita menjadi 7,76 persen, kemudian target 2015 turun hingga 6,57 persen dan tahun 2016 turun jadi 5,64 persen,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, prioritas intervensi dan wilayah untuk penanggulangan angka kemiskinan di Banda Aceh adalah di Kecamatan Meuraxa dan Baiturrahman.

”Meuraxa merupakan angka tertinggi tingkat kemiskinan di Banda Aceh dengan jumlah 714 KK penduduk miskin,” jelasnya.

Menurutnya, Kecamatan Meuraxa merupakan wilayah paling parah terkena bencana tsunami, sehingga menjadi prioritas untuk menanggulangi angka kemiskinan di Banda Aceh. Sementara angka fakir tertinggi di Banda Aceh, yaitu sebanyak 616 KK.

”Wilayah ini merupakan pusat perdagangan sehingga banyak pendatang yang masuk dari luar Kota Banda Aceh,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Bahagia, dalam menanggulangi angka kemiskinan akan dilakukan upaya pemberian modal usaha dan pelatihan ketrampilan.

“Dengan adanya pemberian modal usaha ini, dipastikan akan dapat mengurangi angka kemiskinan yang berada di kota Banda Aceh,” pungkasnya. (sorotnews.com)