Sebagian besar orang bermimpi memiliki kehidupan seperti pendiri Microsoft Bill Gates. Sebagai pria gemar beramal, seperti apa kenikmatan hidupnya?
Bill Gates adalah orang yang paling ekonomis. Ia tidak membuang uang dengan seenaknya meskipun dia sangat kaya. Sama halnya dengan keengganannya berbicara banyak. Saat diwawancara, ia hanya berkata halo dan duduk diam sambil menunggu datangnya pertanyaan.
Pria berusia 54 tahun ini tampak geek (culun) dengan kacamata dan pakaian yang tidak bermerek. Meskipun begitu, ia tidak terlalu memusingkan anggapan orang atas kesederhanaannya dan tingkahnya yang tidak senormal orang kaya lain.
“Jika culun berarti Anda bersedia belajar banyak hal membahas soal ilmiah atau teknis lainnya. Selain itu, saya banyak bergaul dengan orang seperti itu. Dalam pekerjaan kami, saya banyak berbincang dengan masyarakat luas seperti ibu tunggal, anak dan petani. Tentu saja, ini (culun) adalah hal baik. Jika budaya Anda tidak menerimanya, Anda dalam masalah besar,” sebut Bill Gates dalam sebuah wawancara.
Namun sebagian besar orang mencintai Bill Gates. Sejak keluar dari Harvard University, ia mendirikan kerajaan Microsoft dan menciptakan lembaga amal terbesar di dunia. Dia menyumbangkan Rp294 triliun ke The Gates Foundation yang ia jalankan bersama istrinya, Melinda.
Lembaga tersebut berhasil menarik perhatian Warren Buffet dan Oprah Winfrey untuk turut bergabung. Pada akhirnya, yayasan amal ini memiliki secercah keajaiban bagi masyarakat miskin dengan dana sebesar Rp910 triliun.
Karir Gates pada dasarnya relatif sederhana. Ia adalah anak dari seorang pengacara dan ibu rumah tangga. Ia meninggalkan Harvard untuk mengejar visi dan misi yang berisiko. “Saya tahu bahwa saya ingin komputer pribadi untuk diri saya sendiri. Saya juga tahu apa yang diperlukan untuk mendapatkannya,” kata Gates dengan enteng.
Ia tidak pernah merindukan mobil mewah atau perangkat materialistik lainnya. Ia hanya gemar membaca dan membeli buku. Pria ini juga pengagum Tony Blair dan Gordon Brown. Saat ditanya apakah Gates juga ingin diabadikan sebagai seorang maestro komputer. Ia hanya menjawab. Belum, tapi aku akan.
Kegemaran lain Gates adalah bertamasya. Ia memiliki banyak pesawat, namun dibalik kemewahan itu ia tetap menggambarkan kesederhanaan. “Pada dasarnya, seberapa banyak makanan yang mampu kita makan dan seberapa banyak pakaian yang harus kita beli?” ucap Gates.
Anak Gates bersekolah di tempat yang terpandang. Namun, ia berniat memanfaatkan sebagian besar uangnya ke amal. Gates tidak ingin membuat kemewahan yang hanya bisa dirasakan dirinya sendiri. Ia merasa sangat layak untuk memberikan apapun tanpa perlu membatasi diri sendiri.
“Saya belum membuat pengorbanan apapun sehingga mengasihi orang lain terasa sangat mengesankan,” kata Gates. Ia akan membenci diri sendiri jika anak-anaknya tumbuh dengan mengharapkan warisan uang yang banyak. Gates mengakui sikapnya mungkin tampak aneh bagi banyak orang.
Namun, ia telah menegaskan kepada keturunannya yang berusia 14, 11 dan 8 tahun untuk tidak mewarisi banyak uang, hanya beberapa saja. Gates berharap mereka akan tumbuh dengan kemampuan sendiri sepanjang hidup.
“Saat mereka lulus dari sekolah, mereka mulai punya tanggung jawab sendiri. Karena sudah sangat beruntung karena mendapat pendidikan yang mengagumkan dibandingkan sebagian besar anak-anak di seluruh dunia. Ini adalah keputusan yang sangat baik,” tegasnya.
Meskipun sempat meninggalkan bangku kuliahan, Gates tetap royal terhadap bidang akademik. Ia merupakan penyumbang dana terbesar bagi berbagai universitas di Inggris. Salah satunya adalah beasiswa bagi Cambridge University sebesar 136 juta poundsterling (Rp1,9 triliun).
Meskipun begitu, uang pribadi dinilai Gates tetap memberi peranan penting. Menyumbangkan sejumlah uang kepada beberapa universitas bergengsi adalah hal menakjubkan namun masih banyak yang bisa dilakukan.
Pernikahannya yang langgeng dengan Melinda juga sangat disyukuri Gates. Mereka tetap bekerja, melakukan kegiatan amal dan bersenang-senang. Keduanya sering terlihat bermain tenis, liburan, bermain ski dan hal menyenangkan lainnya. “Saya sangat beruntung dalam banyak hal, terutama pernikahan,” tandasnya.(inc)
Belum ada komentar