Takengon – Ruang kerja Bupati Aceh Tengah dilemparai batu oleh massa yang kecewa tak mendapat bantuan untuk lebaran, Selasa (31/8/2010).
Peristiwa itu bermula ketika masyarakat mendengar ada bantuan yang diberikan oleh Pemkab Aceh Tengah terhadap masyarakat untuk menghadapi hari raya idul fitri 1431 H. Sekitar 3000 warga Aceh Tengah yang didominasi kaum perempunan mendatangi kantor Bupati mempertanyakan bantuan itu.
Tapi karena tak ada bantuan yang diharapkan, ribuan warga tersebut mengamuk dengan melempari kaca ruang kerja kantor Bupati. Polisi yang dipimpin Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rahmat Adikusumo yang bersiaga berjaga jaga melihat ibu-ibumelempari kaca ruang bupati dengan terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara mengunakan pistol dan senjata otomatis guna membubarkan massa yang emosi dan bersikap anarkis.
Polisi sempat mengamankan seorang warga yang diduga provokator yang menambah panas suasana. Salah seorang warga yang mendatangi kantor Bupati Aceh Tengah, Suhada, warga Kecamatan Jagong mengatakan, tanggal Senin (30/8) ada pembagian uang Rp150 ribu dan sehelai kain sarung yang dibagikan di Pendopo Bupati Aceh Tengah, Jalan Lebe Kader, Takengon.
Informasi tersebut terus berkembang kepada masyarakat dengan syarat membawakan foto copy KTP akan mendapatkan bantuan tersebut sehingga ribuan warga mendatangi pendopo setempat, setiba di pendopo ribuan warga tersebut disuruh pergi ke kantor Bupati
Hal yang sama disampaikan Nur Hasanah , warga Kemili Kecamatan Bebesen. Menurut Nur Hasanah, bantuan dari bupati sudah diberikan sejak beberapa hari lalu. “Ada yang sudah menerima bantuan Rp400 ribu dan Rp300 ribu. Mendengar hal tersebut, saya juga berusaha mendapatkan bantuan serupa karena syaratnya hanya KTP. Tapi ternyata tidak diberikan,” kata Nur Hasanah.
Bupati Aceh Tengah Ir H Nasiruddin MM, yang menemui massa dengan penjagaan ketat polisi mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan informasi kepada masyarakat akan adanya bantuan. Namun penjelasan bupati tidak didengar massa yang terus berteriak meminta direalisasikan bantuan tersebut.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rahmat Adikusumo mengatakan, melihat massa yang terus semakin banyak dan situasi memanas dan mulai melempar batu, polisi mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Sampai sore kemarin, sebagian masyarakat ada yang enggan pulang. Alasannya, karena menggunakan uang orang lain sebagai ongkos untuk menuju ke kantor bupati, namun setiba di kantore bupati bantuan yang diharapkan tidak ada.(*/ha/cza)
Belum ada komentar