Banda Aceh — Anggota Komisi VIII DPR RI HM Nasir Djamil mengatakan kerukunan antarumat beragama di Aceh berjalan baik dan lancar, sehingga perlu terus dipertahankan.

“Kerukunan antarumat beragama di Aceh cukup baik dan kita berharap toleransi di daerah Serambi Mekah ini dapat terus dipertahankan,” ujarnya di Banda Aceh, Kamis (27/12).

Anggota DPR RI yang baru bergabung dengan Komisi VIII itu melakukan pertemuan dengan jajaran pejabat lingkungan Kanwil Kemenag Aceh. Sebelumnya Nasir Djamil adalah Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Pertemuan itu dipimpin Kakanwil Kemenag Aceh Ibnu Sa’dan.

Dipihak lain politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga mengimbau pemuka agama nonmuslim tidak membuat pernyataan yang dapat menyinggung perasaan umat Islam khususnya di daerah berjuluk Serambi Mekah tersebut.

“Saya juga meminta para pihak terus menjaga toleransi antarumat beragama, jangan ada pernyataan yang justru menyinggung umat Islam di Aceh,” katanya menambahkan.

Menurut Nasir Jamil, masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu sangat menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama. Kerukunan umat beragama itu harus menjaga nilai-nilai ke Acehan yang berlandaskan syariat Islam.

Sementara itu, Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Aceh Sondang Marbun juga menegaskan pelaksanaan kegiatan Natal di Aceh berjalan lancar, dan sejauh ini tidak ada jemaat yang komplain.

“Tidak ada gangguan. Perayaan Natal di sejumlah gereja di beberapa di Aceh berlangsung lancar, dan sejauh ini tidak ada jemaat menyampaikan Natal terganggu, apalagi mencekam,” ujar Sondang.

Bahkan, ia menegaskan misa Natal kedua seperti di Kota Banda Aceh pada Rabu (26/12) itu juga berjalan sampai pukul 24.00 WIB dan tidak ada gangguan termasuk yang dilaporkan jemaat di beberapa daerah di Aceh.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Aceh Ibnu Sa’dan juga menyesalkan pernyataan seorang pemuka nonmuslim yang menyatakan perayaan Natal di daerahnya terganggu.

“Kita bisa menyaksikan lancarnya perayaan misa Natal di sejumlah gereja di Kota Banda Aceh. Tidak ada yang mengganggu, dan pernyataan pemuka nonmuslim yang disiarkan salah satu media online itu jelas bohong,” katanya menjelaskan. (amr-ant)