Blangpidie – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim,SH meresmikan pertambangan emas di Desa Suka Damai Kecamatan Lembah Sabil pada Selasa (30/3/2010). Kalangan ulama mengingatkan Bupati agar penambangan emas rakyat itu tidak sampai jadi bencana.

Kandungan emas di Abdya telah diujicoba oleh Dinas Pertambangan dan Energi Abdya dengan kalkulasi mencapai 5 hingga 6 gram per sample karung dengan kedalaman penggalian antara 2-3 meter. Bahkan Bupati Abdya Akmal Ibrahim pada Selasa (30/3/2010) meresmikan areal pertambangan emas rakyat tersebut seluas 25 hektar di Desa Suka Damai Kecamatan Lembah Sabil.

Direktur LSM Gardamadina Institute TM Daod Yuska mengungkapkan kewatirannya tentang demam emas yang melanda Abdya. Menurutnya, selain akan membawa perubahan secara sosiologis kepada masyarakat, juga bisa memiliki dampak lingkungan yang sangat besar jika tidak dilakukan pengawasan secara ketat.

Daod mengaku belum mengetahui bagaimana mekanisme dan upaya meminimalisir dampak tersebut yang dikuatirkan dapat membawa bencana yang tidak kalah besarnya. “Pemkab harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap program pertambangan tersebut, jangan hanya membuat retorika belaka karena dampaknya jelas sangat besar, perilaku manusia dalam menambang tidak bisa dibatasi dengan sebuah retorika tetapi tetap harus dilakukan pengawasan secara melekat,” harapnya.

Ia berharap Pemkab Abdya memberikan porsi yang lebih besar kepada masyarakat dalam pengelolaan penambangan emas tersebut, agar tidak memicu munculnya permasalahan sosial di masyarakat. “Koperasi tersebut dibentuk oleh Pemkab dan kabarnya juga dioperasikan oleh orang-orang tertentu, hal ini harus diekpos secara transparan sehingga publik bisa mengetahui secara jelas bagaimana mekanisme yang sebenarnya terhadap penambangan itu, sehingga tidak sampai muncul permasalahan sosial dimasyarakat nantinya,” ujarnya.

Sementara itu pimpinan Pusat Komuniti Islam Yayasan Al-Insaniyah (PUSKIYAI) Aceh, Tgk Farmadi ZA M.Sc mengharapkan agar “demam” emas yang kini melanda masyarakat Abdya tidak sampai melupakan hakikat diri yang sebenarnya sehingga melakukan perusakan lingkungan.

Tgk Farmadi juga mengingatkan Bupati Akmal Ibrahim SH agar jangan sampai penambangan tersebut akan membuat Bupati Abdya dan masyarakat yang dipimpinnya meninggalkan shalat serta amalan salih lainnya, karena emas ini adalah bentuk anugerah Allah SWT yang harus dikelola dengan baik. “Jika karena menambang emas Anda saudara bupati dan juga masyarakat sampai meninggalkan shalat, maka yang pertama diseret ke neraka nantinya adalah Anda saudara Bupati,” tegasnya.

Pernyataan Tgk Farmadi tersebut sontak membuat kaget para pengunjung termasuk Bupati Akmal Ibrahim yang hadir di acara peresmian tersebut. Terhadap pernyataannya tesrebut, tersiar kabar Tgk Farmadi akan dipanggil oleh Bupati untuk membuat klarifikasi. “Kita sudah dapat khabar kalau beliau akan dipanggil oleh bapak bupati,” ujar seorang Kadis.

Sementara Bupati Akmal Ibramim mengatakan, pertambangan emas rakyat yang dikelola secara langsung dibawah koperasi tersebut menjadi model percontohan dan diklaim sebagai yang pertama di seluruh Aceh dengan mekanisasi pertambangan yang ramah lingkungan dan dikelola langsung oleh masyarakat dalam induk koperasi. “Saya berharap agar masyarakat lebih mengutamakan menjaga lingkungan dalam areal pertambangan ini, karena kita berkomitemn agar seluruh areal pertambangan bisa dinikmati oleh masyarakat tanpa merusak lingkungan, ” kata Akmal.fri