FAM IndonesiaANGGOTA Forum Aktif Menulis (FAM) Jabodetabek, Efri S. Bahri dan Yudha Prima yang merupkan anggota FAM Surabaya meraih “FAM Award” 2013. FAM Award merupakan penghargaan tahunan FAM Indonesia yang diberikan kepada anggota-anggota FAM yang berdedikasi dan aktif menggerakkan kegiatan literasi.

Peraih FAM Award 2013 diumumkan, Rabu (25/12/2013) malam di kantor pusat FAM Indonesia, Jalan Mayor Bismo, No. 28. Pare, Kediri.

Ketum FAM Indonesia Muhammad Subhan diwakili Sekjen FAM Indonesia Aliya Nurlela, Kamis (26/12/2013) mengatakan, FAM Award tahun ini merupakan FAM Award kedua yang diberikan FAM Indonesia untuk para anggotanya. Tahun lalu terpilih empat orang peraih FAM Award, sementara tahun ini hanya dua orang.

“Seleksinya memang ketat, tetapi ini khusus internal anggota FAM Indonesia yang bertujuan memotivasi agar mereka semakin produktif berkarya dan berkegiatan,” kata Aliya Nurlela.

Disebutkan Aliya, penilaian calon peraih FAM Award dilakukan mulai bulan Januari hingga Desember 2013. Di antara kriterianya, calon penerima FAM Award aktif melakukan pembinaan-pembinaan internal dan motivasi menulis di daerah masing-masing serta mengembangkan program-program kepenulisan dengan membawa nama FAM Indonesia

“Selain itu, memiliki ide-ide bernas untuk kemajuan FAM Indonesia serta produktif melahirkan karya, baik berbentuk buku maupun publikasi di media massa,” tambah Aliya.

Sebagai tanda apresiasi kepada penerima FAM Award 2013, tambah Aliya, FAM Indonesia memberikan sejumlah hadiah, di antaranya Plakat FAM Award, Piagam Penghargaan dan beberapa hadiah lainnya. Setiap tahun, jumlah hadiah akan terus bertambah dengan melibatkan beberapa sponsor.

Profil Penerima “FAM Award” 2013

EFRI S BAHRIEfri S. Bahri, anggota FAM Wilayah Jabodetabek. Lahir di Kota Padang, Sumatera Barat, 29 September 1973. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang. Tahun 2002 dia bergabung dengan Dompet Dhuafa Republika. Tahun 2004, bersama para relawan, mendirikan Yayasan Aksi Cepat Tanggap. Tahun 2007 mendirikan Yayasan Mitra Peduli Indonesia yang bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat. Sejak tahun 2011 sampai sekarang, dia mendapatkan amanah menjadi Tenaga Ahli Anggota DPR RI.

Selain aktif melakukan pembinaan kepada penulis-penulis muda di FAM Indonesia, ia juga berkiprah sebagai dosen STEI SEBI, membina SMK Mitra Indonesia yang merupakan sekolah wirausaha bagi anak-anak petani serta mendirikan SDIT Cahaya Hati di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

YUDHA PRIMAYudha Prima (Yudha Hari Wardhana), anggota FAM Cabang Surabaya. Lahir di Surabaya, 15 Februari 1982. Sejumlah artikelnya diterbitkan di berbagai media massa. Cerpen-cerpennya terkumpul di sejumlah antologi, di antaranya “Lerak” dan “Untuk Sumarni dari Suparman”. Dia paling aktif mengumpulkan penulis-penulis muda di Surabaya dan sekitarnya. Terhitung belasan kali kopi darat (kopdar) yang diisi dengan diskusi kepenulisan dia gagas dan berakhir sukses. Dia juga mengundang penulis-penulis senior, di antaranya penyair D. Zawawi Imron dalam sebuah dialog sastra di Surabaya.

Tidak hanya itu, Yudha Prima juga sering mengunjungi sekolah-sekolah di Surabaya untuk menggerakkan kegiatan literasi. Sejumlah event kepenulisan dia gelar, di antaranya menggagas penerbitan buku. FAM Surabaya di bawah kepemimpinannya telah menerbitkan tiga buku, yaitu “Jembatan Merah”, “Semanggi Surabaya” dan “Meraih Impian”. Buku cerpen tunggalnya berjudul “Anomali”. (rel)