Bireuen – Rimbunan pohon pepaya (kates) di kebun di sisi tebing Krueng Tingkeum, kawasan bendungan karet di Desa Blang Mee, Kecamatan Kutablang, Bireuen diduga telah berubah menjadi lokasi khalwat.

Dari pantauan, Jumat (30/4/2010) sekira pukul 17.00 WIB, di dekat pintu masuk ke komplek bangunan kawasan bendungan karet di tebing sungai ada sebuah kios yang menjual aneka minuman ringan dan jajan dalam kemasan. Di belakang kios terdapat kebun pepaya. Diantara rimbunan pohon pepaya setinggi satu meter yang ditanami berdekatan di tebing sungai terdapat beberapa pondok untuk tempat duduk pengunjung yang jaraknya bertaut beberapa meter antar pondok. Sore kemarin, umumnya yang berkunjung ke sana merupakan pasangan remaja.

Sepintas dari arah kios tidak tampak ada pengunjung di balik rimbunan daun pepaya di kebun itu, tetapi jika menuruni tebing, maka di beberapa pondok terlihat pasangan remaja yang sedang berpacaran.

“Pengunjung bukan dari kampung ini, tetapi dari luar kampung, barangkali dari sekitar Kutablang dan adapula yang datang dari Peusangan khusus untuk berpacaran di sini,” ujar beberapa remaja setempat yang berada di kawasan bangunan komplek bendungan karet itu.

Mereka mengatakan, sebenarnya pengunjung sering diingatkan untuk tidak berpacaran di kebun pepaya itu. Tapi malah berbenturan dengan pemilik kios yang menjual minuman.

“Kami takut akan menimbulkan keributan. Jadi sebaiknya petugas Wilayatul Hisbah (WH) segera menertibkannya,” harap para remaja setempat.(*/ha/del)