Ilustrasi bermain ponsel (caradvice.com.au_
Ilustrasi bermain ponsel (caradvice.com.au_
Ilustrasi bermain ponsel (caradvice.com.au_
Ilustrasi bermain ponsel (caradvice.com.au_

SETIAP harinya remaja bisa mendapatkan pesan di ponselnya hingga ratusan atau bahkan lebih, tetapi masih banyak dari mereka yang membalas pesan tersebut satu per satu saat berkendara. Rupanya, hal ini berbahaya karena seringkali menjadi penyebab utama kecelakaan kendaraan.

Dilansir EurekaAlert, Sabtu (4/5), hasil survei sebuah penelitian yang dilakukan Pediatric Academic Societies (PAS) menunjukkan bahwa hampir 43 persen remaja menulis atau membalas pesan (texting) di ponselnya ketika sedang berkendara.

Dengan menggunakan ponsel pada saat mengemudi kendaraan secara signifikan akan meningkatkan risiko kecelakaan pada remaja. Risiko kecelakaan ini meningkat hingga 23 persen, sehingga peneliti menyimpulkan SMS saat mengemudi lebih berbahaya daripada mengemudi dalam kondisi mabuk.

Untuk menentukan prevalensi penggunaan ponsel saat mengemudi di kalangan remaja, Bailin dan rekan-rekannya menganalisis 7833 orang yang terdata sejak 2011 lalu. Hasil survei menunjukkan bahwa laki-laki lebih mungkin melakukan texting saat mengemudi dibandingkan perempuan. Selain itu, frekuensi seseorang untuk texting selagi berkendara meningkat saat usianya lebih dari 18 tahun.

“Mengurangi prevalensi penggunaan ponsel untuk keperluan apapun pada saat mengemudi adalah cara yang jelas dan penting untuk menjamin keselamatan pengemudi, penumpang dan masyarakat di sekitarnya,” jelas peneliti di Cohen Children Medical Center di New York, Alexandra Bailin.

“Karena dengan membuka ponsel, membaca dan membalas pesan masuk maka perhatian mereka tersita dan tidak terlalu fokus dengan keadaan di sekitarnya. Solusi teknologi mungkin akan perlu terus dikembangkan untuk mengurangi frekuensi menggunakan ponselnya selagi mengemudi. Artinya, ponsel harus lebih cerdas lagi,” tutupnya. (okezone.com)