Ilustrasi Kuliner Indonesia
Ilustrasi Kuliner Indonesia

Kuliner Indonesia (Ist)WALI Kota Depok, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk membiasakan mengonsumsi kuliner nusantara yang dinilai cukup bagus dan telah dikaji dapat memenuhi kebutuhan gizi.

“Negara kita kaya aneka bahan pangan. Gunakan bahan-bahan dan bumbu nusantara yang cukup mengandung gizi, dan jangan kebanyakan MSG, karena dapat berdampak pada kesehatan kita,” kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Depok, Jumat (3/5).

Nur Mahmudi yang meraih gelar Ph.D. Bidang Food Science and Techology Texas A & M University mengimbau kepada para guru dan kepala sekolah untuk sedini mungkin mengenalkan kuliner nusantara kepada para siswa.

Selain mengajari siswa mengenal kuliner nusantara, mereka juga perlu dilatih untuk gemar menanam aneka tumbuhan dan pohon sebagai pendukung makanan lokal tersebut.

Ia mengatakan pelestarian kuliner nusantara mutlak diperlukan untuk membangun bangsa yang maju, mandiri, cerdas, inovatif, dan produktif, serta visioner.

Menurut dia, kuliner nusantara dibuat dari bahan pangan yang diproduksi dalam negeri atau asli Indonesia. “Melalui kuliner nusantara, kita dapat melakukan variasi memasak hidangan yang dapat menunjang kecerdasan dan meningkatkan kualitas gizi,” ujarnya.

Untuk itu wali kota juga bertekad untuk menerapkan kuliner nusantara, terutama karbohidrat non padi. Indonesia adalah negara Megadiversitas yang memiliki keanekaragaman hayati yang besar dan merupakan nomor 2 di dunia.

Dikatakannya Indonesia memiliki 77 jenis karbohidrat, 75 jenis sumber lemak/minyak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 40 jenis bahan minuman, dan 110 jenis rempah-rempah dan bumbu-bumbuan.

Ia mengajak masyarakat untul memanfaatkan potensi kekayaan pangan Indonesia dengan maksimal. “Gerakan One Day No Rice (ODNR) yang kami canangkan tentunga untuk membangun kembali dan menyempurnakan budaya makan aneka pangan lokal menuju Indonesia sehat dan sejahtera,” jelasnya. (ant)