Seputaraceh

Pasca Gempa, Warga Enggan Kembali ke Rumah dan Waspada Gempa Susulan

Pasca Gempa, Warga Enggan Kembali ke Rumah dan Waspada Gempa Susulan
Pasca Gempa, Warga Enggan Kembali ke Rumah dan Waspada Gempa Susulan

Warga yang mengungsi akiba gempa di Takengon (RRI)PASCA Gempa yang melanda Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah dengan kekuatan 6,2 SR, Selasa (2/6) kemarin telah merenggut banyak korban jiwa, baik yang meninggal dunia serta luka-luka.

Dikutip dari RRI, sedikitnya di Aceh Tengah korban meninggal 10 orang, 140 orang mengalami luka, diperkirakan 1.500 unit bangunan seperti rumah, masjid, meunasah, kantor pemerintah mengalami kerusakan, dan 10 titik ruas jalan longsor.

Warga yang mengungsi pun belum berani kembali ke rumah masing-masing karena khawatir gempa susulan. Banyak warga lebih memilik beraktivitas diluar rumah termasuk untuk menyiapkan kebutuhan keluarga, dan warga pun mendirikan tenda-tenda darurat di depan rumah atau di tanah lapang.

Gempa bumi selain merusak rumah, sejumlah masjid besar juga turut roboh bahkan menelan korban jiwa. Masjid Babussalihin di Kampung Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, roboh dan sembilan orang meninggal dunia akibat reruntuhan masjid.

Adapun untuk akses jalan khusus menuju Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, sudah dapat dilalui kendaraan setelah sebelumnya ditutup. Sementara itu sambungan komunikasi melalui alat seluler pun sudah kembali normal yang sebelumnya pada hari kejadian sempat terputus-putus.

Waspada Gempa Susulan

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengimbau masyarakat disekitar daerah kejadian (titik gempa) untuk waspada akan gempa susulan dalam dua atau tiga hari ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Suharjono yang menjelaskan gempa susulan dengan guncangan relatif kecil namun dapat merobohkan bangunan yang terkena dampak gempa kemarin.

“Jadi gempa susulan kemungkinan 1-2 hari atau minggu-minggu ini masih ada tetapi baik frekuensi dan kekuatannya menurun. Namun ini yang harus kita tetap waspadai,” katanya.

Seperti diketahui, hingga semalam gempa susulan masih terus terjadi bahkan ada yang mencapai 5,3 SR pada pukul 22.36 WIB dengan lokasi 4,71 LU, 96.69 BT atau 26 KM Barat Daya Kabupaten Bener Meriah di Kedalaman 10 KM.

Suharjono menjelaskan Indonesia merupakan wilayah rawam gempa. Di Sumatera terdapat dua lokasi potensi gempa yaitu disebelah barat laut, yang merupakan pertemuan antara lempeng Eurasia dengan Indo-Australia, dan konsekwensinya di Sumatera terdapat patahan memanjang dari ujung Andaman Aceh hingga Lampung dan Selat Sunda.

“Kita sebut patahan Palu-koro (bawah laut), ada 11 segmen salah satunya didaerah Aceh. Gempa yang terjadi kemarin adalah segmen di Aceh,” tambahnya.

Nah, besarnya energi patahan segmen Aceh dengan 6, 2 SR inilah yang menyebabkan dampak gempa. “Imbasnya dampak gempa disekitar Takengon dan Kabupaten Bener Meriah dimungkinkan bencana. Kalau kedalaman 10 KM artinya dangkal,” jelasnya.[]

Belum ada komentar

Berita Terkait