Pidie – Pemerintah akan mengerahkan kapal pengganti untuk melayani kebutuhan masyarakat di pulau terluar Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh menyusul terhentinya operasi KMP Teluk Simeulue yang naik dok tahunan.

“Dua kapal yang dipersiapkan sebagai pengganti sementara itu yakni KMP Teluk Singkil dan KMP Labuhan Haji,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika Aceh, Yuwaldi Away di Pidie, Rabu (25/01).

Hal itu disampaikan Yuwaldi Away menanggapi keresahan masyarakat di kepulauan Simeulue menyusul terhentinya operasional KMP Simeulue karena naik dok di Sabang, awal pekan ini.

Lumpuhnya transportasi laut dari pesisir barat dan selatan Aceh mengakibatkan ratusan calon penumpang terlantar di dermaga Labuhan Haji (Aceh Selatan). Puluhan truk pengangkut sembako juga tidak bisa membawa barang kebutuhan masyarakat ke pulau Simeulue.

Yuwaldi menjelaskan, KMP Teluk Singkil yang sedang naik dok di Sabang diperkirakan selesai pada Kamis (26/1) dan akan menuju langsung ke Labuhan Haji untuk menggantikan rute yang ditinggalkan KMP Simeulue.

Sementara KMP Labuhan Haji, yang merupakan kapal baru dan saat ini sudah selesai dibuat di Tanjong Priok, Jakarta Utara. KMP Labuhan Haji merupakan kapal pengadaan pada tahun anggaran 2008, dananya bersumber dari APBN.

“Khusus untuk KMP Labuhan Haji, tentunya tidak bisa langsung berlayar meski pebuatannya sudah selesai. Sebab harus dilakukan uji pelayaran sebelum beroperasi penuh,” kata Yuwaldi Away.

Ia berharap masyarakat Simeulue yang berjarak sekitar 100 mil laut pesisir barat dan selatan Provinsi Aceh itu tidak perlu panik dengan terhentinya sementara pelayaran yang diakibatkan naiknya dok KMP Singkil.

“Kami berupaya agar dalam beberapa hari mendatang sudah ada kapal pengganti. Itu merupakan biasa karena sudah waktunya kapal naik dok tahunan untuk perawatan dan keselamatan pelayaran,” kata dia menambahkan.(ant)