Meulaboh — Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menanam pohon karet rakyat seluas 1.080 hektare sebagai upaya percepatan peningkatan ekonomi daerah melalui optimalisasi potensi basis dan pemberdayaan masyarakat.
Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah di Meulaboh, Kamis (29/11), mengatakan tanam perdana karet unggul dari sumber dana otonomi khusus (otsus) 2012 dikelola 1.834 kepala keluarga yang semata-mata bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus pengembangan komoditas kompetensi inti di wilayah tersebut.
“Kami mengharapkan karet yang kita tanam pada hari ini dapat dipetik hasilnya dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan agar masyarakat lebih sejahtera,” katanya.
Di sela melakukan tanam perdana karet unggul di Gampong (desa) Mon Pasong, Kecamatan Woyla Barat, ia mengatakan, selain berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tanaman karet juga memberikan manfaat dalam pelestarian lingkungan.
Kata Alaidinsyah, sifatnya dalam pelestarian lingkungan karet dapat menyerap CO2 dan penghasil O2 bahkan kedepan tanaman karet menjadi sumber kayu yang potensial dapat mensubtitusi kebutuhan kayu hutan alam.
Kabupaten Aceh Barat memiliki total luas areal tanaman karet 25 ribu hektare lebih terdiri dari pengembangan karet rakyat 6.965 hektare semenjak 2005-2011 serta kebun masyarakat yang berproduksi 40,6 ton/minggu dikelola 10.742 KK penerima manfaat dalam 289 gampong di 12 kecamatan.
Kata dia, penerima manfaat otsus pada 2012 itu dikelola sebanyak 157 kelompok tani remaja masjid/pondok pesantren dan 54 kelompok tani konvensional yang meliputi bibit stum okulasi mata tidur (stomat), biaya pembersihan lahan dan biaya penanaman karet di lapangan, polybag, tanah top soil Naugan atau Arnet, instalasi penyiraman dan sebagainya.
“Jenis bantuan sarana dan prasarana yang telah diberikan sudah sangat memadai hanya tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkan, sehingga target peningkatan kesejahteraan tercapai,” imbuhnya.
Ia mengatakan, dalam upaya dukungan program pembangunan agribisnis berbasis karet pemerintah memfasilitasi kegiatan pembangunan kebun karet rakyat secara maksimal dengan bantuan bibit, sarana produksi sampai biaya pembersihan lahan yang maksimal.
Pengembangan tanaman karet merupakan langkah strategis dalam pemberdayaan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat juga sebagai sumber devisa sekaligus sumber bahan baku industri.
Kata Alaidinsyah yang akrap disapa Haji Tito itu, pada 2011 Aceh Barat juga melakukan pengembangan kebun karet rakyat seluas 553 hektare di kelola 1.895 KK atau 104 kelompok tani dalam sembilan kecamatan. (bd)
Belum ada komentar